Hadapi Krisis Ekonomi, Stok Pangan Warga Gunungkidul Justru Melimpah

Hadapi Krisis Ekonomi, Stok Pangan Warga Gunungkidul Justru Melimpah

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Menghadapi berbagai kekhawatiran akan terjadinya krisis ekonomi tahun 2023, Bupati Gunungkidul Sunaryanto melakukan pengecekan persediaan pangan di masyarakat. Berdasarkan peninjauan langsung pada Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) ke beberapa kapanewon, diketahui stok pangan warga justru melimpah.

Pengecekan pertama dilakukan di Padukuhan Pringwulung Kalurahan  Krambilsawit  Kapanewon Saptosari. Bupati melihat beberapa stok logistik pangan yang dihasilkan petani, baik palawija maupun padi.

“Yang paling berdampak adanya lumbung pangan ini adalah petani, khususnya pada sektor ketahanan pangan,” ungkap Bupati, Senin (28/11/2022).

Selanjutnya, bupati melakukan pengecekan di wilayah Padukuhan Giriwaru Girisekar Panggang. Di sini bupati melihat stok sumber pangan yang merupakan olahan tanaman holtikultura.

“Harapan kita Lumbung Pangan Masyarakat ini sebagai antisipasi jika terjadi bencana alam atau non-alam. Pemerinah memang mempunyai peran memperkuat cadangan pangan masyarakat,” kata Sunaryanta.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan kebiasaan masyarakat Gunungkidul menyimpan hasil panen di lumbung keluarga merupakan kearifan lokal yang akan terus dipertahankan.

“Tradisi ini memperkuat ketahanan pangan di masyarakat. Kami berupaya mengembangkan potensi ini melalui berbagai program pendampingan dengan melibatkan berbagai pihak,” ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, bersama Pemda DIY pembangunan lumbung lewat Danais terus dilakukan. Berdasarkan data saat ini Lumbung Pangan Masyarakat di Gunungkidul berjumlah 72.

“Dari jumlah tersebut kondisi LPM yang baik mencapai 98 persen. Yang aktif sekitar 72 persen. LPM di Gunungkidul ini paling banyak jumlahnya dari kabupaten lain di DIY,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati juga memberikan bantuan benih kedelai, pupuk cair dan benih jagung. (*)