Hadiri Wisuda di Kampus STPN, Ini Pesan Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto

Hadiri Wisuda di Kampus STPN, Ini Pesan Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Marsekal TNI (Purn) Dr (H C) Hadi Tjahjanto SIP, Kamis (29/9/2022), menghadiri Wisuda Program Studi Diploma IV Pertanahan dan Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Tahun Akademik 2021/2022.

Pada wisuda yang berlangsung di Pendopo Sasana Widya Bhumi kampus STPN Jalan Tata Bumi Gamping Sleman itu,  Hadi Tjahjanto berpesan bahwa tuntutan masyarakat terhadap layanan prima pada sektor apapun termasuk sektor agraria, tata ruang dan pertanahan sudah tidak dapat ditunda bahkan dinafikan.

“Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas SDM pertanahan dengan sistem layanan digital yang menjadi prasyarat pertama dan utama harus dipacu penyediaannya,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Menurut dia, STPN yang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Bawah Kementerian ATR/BPN yang mendidik SDM di bidang agraria, tata ruang dan pertanahan, harus mengambil peran dimaksud melalui transformasi kelembagaan.

“Saya menyambut gembira dan mengapresiasi terhadap beberapa rencana pengembangan kelembagaan yang sudah dan sedang disiapkan oleh STPN dalam rangka menyambut tuntutan perkembangan zaman,” ucapnya.

Baginya, transformasi STPN menjadi Politeknik menjadi keharusan karena STPN melaksanakan pendidikan vokasional, di mana imbangan bobot praktik lebih tinggi daripada bobot teori yaitu 70 persen : 30 persen.

Sehubungan dengan akan dibentuknya program studi (prodi) baru, lanjut dia, hal itu sangat relevan dengan upaya memenuhi kebutuhan SDM Kementerian ATR/BPN bahkan Kementerian/Lembaga lain ke depan.

“Terhadap rencana pengembangan STPN tersebut saya mendorong agar jajaran Kementerian ATR/BPN akan memberikan dukungan penuh,” ujarnya.

Pengembangan kelembagaan STPN melalui Transformasi STPN dari Satuan Kerja (Satker) Pendidikan Tinggi biasa menjadi Satker Badan Layanan Umum Pendidikan (BLU-Pendidikan) juga merupakan langkah strategis STPN untuk dapat memenuhi kebutuhan keuangannya sendiri secara lebih kuat dan lebih luwes dalam pengelolaannya di samping juga akan memperingan beban APBN Kementerian ATR/BPN.

“Saya yakin BLU-Pendidikan STPN dapat segera diwujudkan dan jajaran Kementerian akan memberikan dukungan penuh untuk keberhasilan kepengurusannya,” tambahnya.

Prosesi Wisuda Program Studi Diploma IV Pertanahan dan Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral STPN Tahun Akademik 2021/2022. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sementara itu, Ketua STPN Dr Ir Senthot Sudirman MS menyampaikan Sidang Senat Terbuka STPN dengan acara tunggal Wisuda Program Diploma IV Pertanahan dan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Tahun Akademik 2021/2022 kali ini merupakan momen yang sangat penting bagi kehidupan akademik STPN.

“Hari ini STPN kembali melangsungkan acara wisuda bagi lulusannya. Sejak STPN didirikan pada tahun 1993, wisuda kali ini merupakan acara wisuda Program Studi Diploma IV Pertanahan yang ke-32 dan Wisuda Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral  yang ke-26,” ucapnya.

Apalagi jumlah wisudawan saat ini sebanyak 638 orang,  terdiri dari lulusan Program Studi Diploma IV Pertanahan tugas belajar ATR/BPN sebanyak 43 orang dan Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sebanyak 595 orang.

Dari  wisudawan Program Diploma IV Pertanahan yang berjumlah 43 orang, terdiri dari 26 orang lulusan Konsentrasi Manajemen Pertanahan dan 17 orang lulusan Konsentrasi Perpetaan.

Wisudawan dengan predikat terpuji sebanyak 18 orang. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada Konsentrasi Manajemen Pertanahan diraih oleh Nurul Qomariyah utusan Kanwil ATR/BPN Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,83 dan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi pada Konsentrasi Perpetaan diraih Alifia Nurhikmahwati utusan Kanwil ATR/BPN Provinsi Kalimantan Selatan dengan IPK 3,74.

Selanjutnya para wisudawan Program Diploma IV Pertanahan tersebut diberikan gelar Sarjana Terapan atau disingkat S Tr di bidang Pertanahan.

Adapun wisudawan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, lanjut dia, jumlah taruna yang berhasil lulus sebanyak 595 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 70 orang memperoleh predikat terpuji dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh Novia Tahmidya Hilda Maulidani mahasiswa asal Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,89 (sangat memuaskan).

Sedangkan peserta yang memiliki IPK tertinggi dari Jalur Kerja Sama adalah Nafisa Lara asal Provinsi Aceh dengan IPK 3,73 (sangat memuaskan).

Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN Nomor 11 Tahun 2017, lulusan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral STPN dapat diangkat menjadi Asisten Surveyor Kadaster (ASK) setelah lulus menempuh Ujian Lisensi.

Berdasarkan Permen ATR/Ka.BPN  Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor Berlisensi, para ASK dapat bergabung dengan Kantor Jasa Surveyor Berlisesni (KJSB) setelah memiliki sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sertifikat lisensi dari Kementerian ATR/BPN.

Dari hasil ujian kompetensi pada 23-29 Juli 2022, seluruh alumni STPN Program DI PPK dinyatakan lulus ujian kompetensi dimaksud dan telah bersertifikat berkompeten.

Selanjutnya, pada 3 September 2022 mereka telah menempuh ujian lisensi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar Kementerian ATR/KBPN. “Alhamdulillah semua peserta dinyatakan lulus,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Senthot Sudirman mengajak untuk merenungkan bahwa upacara wisuda bukanlah hanya sekadar tradisi akademik semata akan tetapi mempunyai esensi yang tinggi karena merupakan manifestasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. (*)