Harapan DPRD Jateng, YIA Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah Sekitarnya

Harapan DPRD Jateng, YIA Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah Sekitarnya

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Yogyakarta International Airport (YIA) mempunyai  bussiness plan jangka panjang. Keberadaan bandara tersebut diharapkan berdampak mendorong potensi perekonomian daerah sekitarnya di Jawa Tengah (Jateng), terutama wilayah yang berbatasan langsung yaitu Purworejo.

Harapan itu disampaikan Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Jawa Tengah, Siti Rosidah, Rabu (6/4/2022), di ruang kerjanya. Bersama rombongan, pansus telah mengadakan kunjungan kerja ke bandara yang berada di wilayah Kulonprogo tersebut.

Pansus II DPRD Jateng kagum saat pihak PT Pura Angkasa Bandara YIA memaparkan rencana pengembangan YIA. Di antaranya dijelaskan saat ini bandara tersebut  secara bertahap melayani penerbangan internasional yang semakin ramai peminat sejak diresmikan tahun 2019.

Mengingat bandara juga ditunjang dengan interior bangunan yang menawan, layaknya bandara internasional lainnya, kini dalam satu hari mampu menampung puluhan ribu penumpang.

“Bandara YIA ini bisa dikatakan punya nilai bisnis investasi jangka panjang. Harapannya berdampak terhadap daerah sekitarnya dan mendorong geliat perekonomiannya, mulai dari lapangan kerja, pusat oleh-oleh, rumah makan dan fasilitas penginapan,” kata Siti Rosidah.

Rombongan Pansus II DPRD Jateng pada kunjungan kerjanya diterima di kantor PT Angkasa Pura YIA Kabupaten Kulonprogo.

Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Jawa Tengah, Siti Rosidah. (istimewa/dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Anggota Pansus II lainnya, Padmasari Mestikajati, dalam kesempatan kunjungan kerja tersebut menanyakan bagaimana solusi menutupi kekurangan dari target yang selama ini belum tercapai maksimal.

General Manager PT Angkasa Pura Bandara YIA, Agus Pandu Purnama menjawab pihaknya sudah menerapkan langkah-langkah menangani target besar yang saat ini belum tercapai.

Terlebih letak Bandara YIA sangat strategis diharapkan dapat menarik investor untuk terlibat mengembangkan, sehingga semakin menarik penumpang dengan harapan menambah varian maskapai penerbangan.

“Dampak pandemi selama dengan adanya syarat peraturan perjalanan sudah vaksin dan tes antigen maupun PCR membuat tren penumpang naik turun,” ujar Agus Pandu Purnama.

Sebagai upaya menutupi masalah anggaran karena target belum tercapai maksimal, pihaknya mengurangi beberapa sisi operasional yang tidak diperlukan dengan mengosongkan beberapa stan tidak terpakai dan mengurangi tenaga staf di lapangan.

Dijelaskan, YIA menempati lahan seluas 583 hektar, dan berkonsep ramah lingkungan dengan ditunjang green belt serta sabuk penahan potensi tsunami di bagian sisi taxiway atau landasan.

Anggota Pansus II DPRD Jateng, Padmasari Mestikajati. (istimewa/dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Saat ini YIA yang  bekerja sama dengan UMKM setempat lewat pembangunan kios-kios saat ini berjumlah 200 stan.

“Ditambah area sekitar bandara mulai banyak dibangun hotel dan area UMKM tentunya bisa menarik tenaga dari masyarakat sekitar,” tambahnya.

Direktur SPJT Jateng Hidayat Joko Priyanto melihat Bandara YIA bisa membuka jembatan baru dalam bidang kerja sama peningkatan infrastruktur. (adv-anf)