Harga Cabai Rawit Makin Melambung Tinggi

Harga Cabai Rawit Makin Melambung Tinggi

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Mengawali tahun 2021 harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten mengalami kenaikan luar biasa. Menurut para pedagang, kenaikan harga cabai rawit merah hampir 100 persen bila dibandingkan sebelum tahun baru.

Menurut pedagang, kenaikan harga cabai disebabkan faktor cuaca yang mengakibatkan banyak tanaman cabai yang busuk.

Seperti dikemukakan Ninik, pedagang Pasar Delanggu. Menurut dia, sebelum tahun baru harga cabai rawit merah Rp 52 ribu/kilogram dan pada Senin (4/1/2021) sudah naik menjadi Rp 85 ribu/kilogram.

Selain cabai rawit merah, komoditas pokok yang juga naik adalah kacang kedelai dan bawang merah.

"Dari pemasoknya sudah mahal pak. Katanya karena hujan banyak cabai yang busuk," katanya.

Hal serupa terjadi di Pasar Tanjung, Juwiring dan Pasar Gabus, Jatinom. Sukarni, salah seorang pedagang Pasar Tanjung, mengaku jika harga cabai rawit merah naik dari Rp 50-an ribu menjadi Rp 90 ribu/kilogram.

"Sekarang sekilo Rp 90 ribu. Satu ons Rp 9 ribu. Rp 2 ribu cuma dapat 4 biji. Karena dari sananya memang sudah mahal," ujar warga Desa Kalangan Kecamatan Pedan itu.

Menurut Sukarni, cabai rawit merah yang dia jual di Pasar Tanjung dibeli dari petani di wilayah Pedan. Karena dari petani sudah mahal, maka dirinya ikut menyesuaikan agar tidak rugi.

Kepala Unit Pasar Delanggu, Purwadi, dan Kepala Unit Pasar Tanjung, Sri Mulyani, membenarkan kenaikan harga cabai rawit merah tersebut.

Menindaklanjuti kenaikan harga tersebut, pihak pasar melaporkan rutin harga kebutuhan pokok masyarakat kepada Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Kabupaten Klaten. (*)