Harga Minyak Curah Naik, Jangan Ada yang Menimbun

Harga Minyak Curah Naik, Jangan Ada yang Menimbun

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kenaikan harga komoditas minyak goreng hampir terjadi pada sejumlah daerah termasuk Kabupaten Sleman. Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, harga minyak goreng kemasan perlahan merangkak naik dari kisaran Rp 17.500 per liter kini menjadi Rp 18.500 per liter.

Sementara, minyak goreng curah juga tak jauh berbeda hanya selisih Rp 500 per liter atau Rp 18.000 per liter.

Menanggapi fenomena tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat tidak panik. “Kenaikan ini merata bahkan global tidak hanya nasional. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya harga CPO itu sendiri," ungkap Kustini, Kamis (25/11/2021).

Pemkab Sleman saat ini terus berupaya fokus pada pemantauan harga harian, agar kenaikan harga minyak goreng tidak menyebabkan dampak yang luas.

"Kemarin sudah difasilitasi dari Disperindag DIY dan Bulog dengan operasi pasar di Prambanan sebanyak 500 paket. Harga per paket Rp 25.000 berisi 1 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir. Selain itu kita juga pantau agar pasokan serta distribusi cukup dan aman," kata Kustini.

Pada tahun 2022 Pemerintah Pusat juga menyiapkan aturan minyak goreng tidak boleh dijual curah. Semua produk minyak goreng yang diedarkan harus dalam bentuk kemasan.

"Tahun depan semua minyak goreng itu harus dalam kemasan. Tujuannya untuk menjamin keamanan pangan. Di Sleman sendiri ada satu perusahaan produsen minyak goreng dan rencananya kita juga akan koordinasi. Tapi kita masih menunggu spek standar kemasan dari Kemendag," terang Kustini.

Pemkab Sleman memastikan stok kebutuhan bahan pokok masih aman menjelang Natal dan Tahun Baru. "Yang penting masyarakat belanja yang bijak. Jangan ada panic buying apalagi sampai ada aksi penimbunan," tambah Kustini. (*)