Hari Pertama Operasi Ketupat Candi, Tiga Kendaraan Diminta Putar Balik

Hari Pertama Operasi Ketupat Candi, Tiga Kendaraan Diminta Putar Balik

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Hari pertama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2021 di wilayah Kabupaten Klaten ditandai dengan kegiatan penyekatan bagi pemudik di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan DIY. Pada kegiatan yang berlangsung di depan Pospam Prambanan, Kamis (6/5/2021) dini hari, itu berhasil menghentikan 50 kendaraan bermotor bernopol luar daerah.

Dari 50 kendaraan itu selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Tiga di antaranya diminta putar balik ke arah Yogyakarta, terdiri dari dua unit bis dan satu kendaraan pribadi.

"Terhitung mulai pukul 00:00 WIB tanggal 6 Mei 2021 kita melaksanakan penyekatan masyarakat yang mudik. Hasilnya ada 50 kendaraan yang diperiksa. Dua bis diputar balik karena memuat penumpang tapi tidak dilengkapi dengan (hasil tes) PCR, antigen maupun GeNose," kata AKBP Edy Suranta Sitepu, Kapolres Klaten, melalui Kabag Ops, AKP I Wayan Suhendar.

I Wayan Suhendar menambahkan, Operasi Ketupat Candi 2021 dilaksanakan setiap hari oleh tim gabungan dengan waktu berubah-ubah. Itu dilakukan untuk mencegah potensi kerumunan pada saat Idul Fitri sebagaimana diinstruksikan pemerintah tentang larangan mudik.

Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk menaati aturan pemerintah dan diimbau merayakan Idul Fitri di rumah masing-masing dan bersilaturahmi secara daring.

"Mari bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 ini. Silahkan merayakan Idul Fitri, tapi tidak perlu mudik. Tetap bersilaturahmi lewat video call," pintanya.

Di tempat terpisah, tepatnya perempatan Ngupit, Kecamatan Ngawen, pada siang hari sejumlah mobil pribadi bernopol Jakarta (B) dan Bandung (D) dari arah Boyolali tampak melintas ke arah barat (Desa Gatak, Kecamatan Ngawen dan Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan).

Seiring dengan masuknya sejumlah kendaraan dari luar daerah tersebut, arus lalu lintas di kawasan depan Pasar Totogan itu padat dan nyaris macet. Pasalnya di kawasan itu tempat bertemunya mobil pribadi dan truk pengangkut galian C dari kawasan Gunung Merapi. (*)