Hasil Rapid Test, 18 Orang Tanpa Gejala Dinyatakan Re–aktif

Hasil Rapid Test, 18 Orang Tanpa Gejala Dinyatakan Re–aktif

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Hasil rapid test yang dilakukan sejumlah Puskesmas dengan sasaran warga Kabupaten Kebumen yang mengikuti Ijtima di Kabupaten Gowa belum lama ini menyatakan ada 18 orang dinyatakan re-aktif (positif). Ke-18 orang itu termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG). Tercatat ada 59 orang melakukan perjalanan ke Gowa dan baru 40 orang yang telah dilakukan rapid test.

Untuk memastikan mereka positif Covid-19 atau negatif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kebumen akan melakukan pengambilan swab. Swab akan diteliti di Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta.

Data itu diungkapkan Humas Gugus Tugas PP Covid–19 Kebumen, Kusbiyantoro SKM. Mkes, pada rapat Gugus Tugas PP Covid-19 untuk evaluasi pelaksanaan check point di Kantor BPBD Kebumen, Kamis (23/4/2020). Data sebelumnya, ada 2 OTG juga pernah melakukan perjalanan ke Gowa, rapid test-nya re-aktif. Penelitian swab 2 kali, kedua orang itu dinyatakan positif Covid-19.

“Hingga sekarang ada 12 orang positif Covid-19, semua dirawat di Rumah Sakit dr Soedirman Kebumen,“ kata Kusibyantoro.

Hasil rapid test re-aktif menunjukan yang bersangkutan terpapar virus. Secara umum keadaan mereka sehat, tidak menunjukan batuk, sesak nafas, demam, atau pilek.

Gugus Tugas PP Covid-19 Kebumen, setelah menemukan itu, memasukkan mereka menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka menjalani isolasi selama 14 hari. Kegiatan contack tracing akan dan telah dilakukakan terhadap keluarga terdekat dan tinggal serumah dengan mereka.

Menanggapi kurang optimalnya operasional check point selama 21 hari di perbatasan Kabupaten Kebumen dengan beberapa kabupaten tetangga, Kusbiyantoro mengatakan setidaknya check point ada fungsi edukasi. Mereka yang dihentikan dan dilakukan surveilans kesehatan, mendapatkan informasi tentang pencegahan penularan virus Corona.

Pada rapat evaluasi check point yang dipimpin Asisten II Sekda Kebumen, Nugroho Tri Waluyo, ini terungkap tidak semua orang yang menjalani skrining kesehatan yang berasal dari daerah merah, saat check point mengatakan dengan jujur tujuan perjalanan terakhir di Kebumen. Mereka mengaku tujuan terakhir bukan Kebumen. Disinyalir OTG atau positif Covid-19 belum terdeteksi. Karena itu penguatan posko pencegahan penularan Covid-19 di desa-desa lebih dioptimalkan. (eru)