Ini Kata Menpora Soal Prestasi Olahraga Indonesia

Ini Kata Menpora Soal Prestasi Olahraga Indonesia

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dibanding negara-negara lain prestasi olahraga Indonesia belum menggembirakan. Bahkan dengan negara sahabat pun cukup tertinggal. Olahraga belum menjadi bagian utama pembangunan.

"Olahraga di negeri kita belum menjadi yang utama, kita sebagai bangsa belum menempatkan olahraga sebagai hal yang utama dalam pembangunan,” papar Zainudin Amali,  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat membuka rapat kerja nasional (rakernas) Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (29/4/2021).

“Di dalam undang-undang pemerintahan pun posisinya masih sebagai pilihan. Bukan keharusan. Olahraga belum menjadi main course,” lanjutnya.

Kecuali setahun terakhir, begitu ada pandemi orang baru merasa olahraga itu penting untuk membuat kebugaran. Dengan kebugaranimun naik. Artinya, setelah dipaksa keadaan orang baru bergerak, baru berolahraga.

Dia menggambarkan prestasi Indonesia Sea Games yang merosot pada peringkat lima. “Padalah sebelumnya posisi Indonesia kalau tidak satu ya dua. Lalu apakah kita mundur? Tidak, kita jalan, tapi jalan di tempat sementara yang lain berjalan maju,” kata dia.

Menpora berharap ISORI mampu mengubah mindset orang hidup butuh olahraga. Jika demikian maka value dari sarjana olahraga akan terlihat. Dia juga menekankan agar ISORI membuat anggotanya confident atau percaya diri sebagai sarjana olahraga.

“Memiliki kebanggaan yang sama dengan sarjana-sarjana lainnya, jangan di pinggir, jangan marjinal. Ini penting, karena jika sudah bangga dan sebagai sarjana olahraga maka di situ pasti akan lahir kreativitas-kreativitas dan prestasi,” tegasnya.

Zainudin melanjutkan, tanpa ISORI pembangunan SDM tak akan lengkap. Organisasi ini memberikan fondasi tentang kebugaran masyarakat sehingga tercipta SDM unggul dan maju.

“Segera lahirkan program kerja sederhana yang mudah untuk dilakukan dan bisa dilakukan banyak orang. Bukan yang hanya bisa dilakukan oleh pengurus,” pintanya.

Artinya, buat program realistis dan mudah diimplementasikan orang banyak. “Apalagi sekarang kami di Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melahirkan grand design tentang olahraga nasional,” kata dia.

Desain besar ini hingga 2045. “Harus seiring tidak bisa kita potong langsung ke prestasi, harus kita kembangkan dari hulunya (pemberdayaan olahraga) yang berujung pada hilirnya prestasi,” tambahnya.

Rektor UNY Sumaryanto mengatakan, kehadiran Menpora secara langsung merupakan energi tersendiri dalam perannya memajukan dunia olahraga.

“Saya sebagai rektor adalah back ground-nya olahraga. Saya sangat bersyukur UNY dipercaya sebagai tuan rumah hajatan yang luar biasa. Komitmen UNY yang ada Fakultas Ilmu Keolahragaan sangat mendukung apa yang disampaikan oleh Pembina ISORI, baik dari SDM-nya maupun sarana prasarana kami dedikasikan untuk kemajuan dan pengembangan olahraga di bawah koordinasi arahan Bapak Menteri," tandasnya. (*)