Ini Keunggulan Layanan QRIS Bank BPD DIY

Ini Keunggulan Layanan QRIS Bank BPD DIY

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sebagai upaya memperkuat dan meningkatkan potensi transaksi digital di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bank BPD DIY meluncurkan layanan terbarunya yaitu QUAT QRIS Ultimate Automated Transaction. Keunggulan layanan ini selain realtime juga tidak ada biaya transaksi sehingga sangat menguntungkan bagi para pelaku usaha khususnya UMKM.

Peluncuran layanan itu dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Logo HUT ke-59 Bank BPD DIY, Rabu (25/11/2020) sore, di Sinergi Cowork & Network Space kawasan Demangan Yogyakarta.

Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY Santoso Rohmad bersama jajaran direksi serta seluruh pemimpin cabang langsung mencoba layanan tersebut.

Tak ketinggalan, Kepala Dinas Komunikasi  dan Informatika (Diskominfo) DIY Rony Primanto Hari dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengeluarkan ponselnya lantas menjajal kecanggihan layanan tersebut.

Kepada wartawan di sela-sela acara, Santoso Rahmad mengatakan, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

QUAT merupakan aplikasi mobile yang dihadirkan untuk memfasilitasi transaksi digital dalam jaringan QRIS bagi pelaku usaha. Kelebihannya antara lain transaksi pembayaran dibukukan secara realtime, dapat menerima pembayaran dari berbagai QRIS issuer, mendukung fitur pemberian tips dan refund (pengembalian).

Sejalan dengan peluncuran aplikasi QUAT, fitur pembayaran QR Pay ditambahkan pada layanan BPD DIY Mobile untuk merespons dan mengoptimalkan berbagai transaksi.

Berbagai fitur dan kemudahan QR Pay di antaranya  pembayaran langsung debet dari rekening nasabah, tidak perlu top-up ke e-wallet, pembayaran ke semua merchant QRIS tanpa biaya transaksi.

“Ini adalah komitmen Bank BPD DIY untuk terus berperan meningkatkan potensi ekonomi di Yogyakarta dan mengoptimalkan perputaran transaksi dan penempatan dana daerah,” kata Santoso Rohmad.

Tindak lanjut dari peluncuran layanan ini, lanjut dia, Bank BPD DIY pada Desember 2020 menggelar program Bersama Bangkitkan Jogja di seluruh wilayah DIY. Program ini akan melibatkan 250 pelaku usaha dan UMKM, keseluruhan rangkaian transaksi akan diselenggarakan dengan pembayaran melalui QRIS Bank BPD DIY.

Santoso berpesan, ke depan di DIY tidak boleh ada UMKM tanpa QUAT QRIS Bank BPD DIY. “Setelah peluncuran ini semua pimpinan cabang harus bersama-sama menargetkan menguasai pasar UMKM dan kuliner,” kata dia.

Untuk memperkuat komitmen itu, Santoso Rohmad mulai mencoba membiasakan diri tidak membawa dompet saat kunjungan ke kantor cabang bank yang dipimpinnya. Begitu pula saat mampir ke pelaku usaha kuliner. “Kalau ada kuliner tidak pakai QUAT QRIS Bank BPD DIY maka pimpinan cabang yang bayar,” ujarnya.

Langkah ini sekaligus untuk menyemangati jajarannya. “Kita ini satu dari enam Bank BPD di Indonesia yang memiliki layanan QRIS serta satu dari  40 lembaga yang punya QRIS. Anda semua harus bangga,” tandasnya.

Menurut dia, QRIS akan menjadi salah satu kekuatan Bank BPD DIY ke depan. “Kita dalam waktu dekat akan melakukan digitalisasi Pasar Prawirotaman,” tambahnya.

Bagi DIY sebagai daerah tujuan wisata, layanan QUAT QRIS Bank BPD DIY memudahkan wisatawan. ”Siapa pun yang datang ke Yogyakarta mampir ke Soto Pak Sholeh atau soto Kadipiro, dengan QRIS transaksi selesai. Ayo, semua pemimpin cabang bertekat mengusai pasar UMKM, biar UMKM merasakan hebatnya QRIS Bank BPD DIY,” tandasnya.

Diakui, QRIS ibarat barang baru bagi UMKM. Tantangan terberat adalah mengedukasi masyarakat supaya familiar dengan sistem pembayaran nontunai. Dia mencontohkan, dulu banyak orang takut menggunakan kompor gas akhirnya lama-lama terbiasa dan nyaman.

“Kita mengedukasi mulai arisan, donasi masjid, infak pakai Bank BPD DIY Mobile Banking,” ujarnya seraya menambahkan transaksi nontunai merupakan salah satu upaya memutus penyebaran Covid-19.

Rony Primanto Hari mengapresiasi diluncurkannya QUAT QRIS Bank BPD DIY yang memudahkan pelaku usaha bertransaksi tanpa uang cash. Inovasi tersebut sejalan dengan kebijakan Pemda DIY, Jogja Smart Province, sekaligus membuktikan bank milik Pemda DIY itu sejajar dengan bank-bank nasional.

Menurut Rony, sejak 2019 Diskominfo DIY melaksanakan program digitalisasi UMKM melalui pendirian 60 titik wifi gratis di pusat-pusat kegiatan UMKM disertai pelatihan dan pendampingan selama setahun. Pihaknya siap bekerja sama dengan Bank BPD DIY.

Srie Nurkyatsiwi menambahkan hadirnya layanan QUAT QRIS Bank BPD DIY merupakan jawaban bagi 280 ribu UMKM di provinsi ini untuk naik kelas sehingga tercipta ekosistem digitalisasi UMKM.

“Layanan QRIS secara tidak langsung akan membenahi administrasi keuangan UMKM, harapan kami transaksinya makin besar,” ucapnya. (*)