Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla Beli Kaos Buat Cucu di Beringharjo

Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla Beli Kaos Buat Cucu di Beringharjo

KORANBERNAS.ID -- Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo berkunjung ke Yogyakarta, Jumat (6/9/2019). Didampingi istri Wakil Presiden Republik Indonesia Mufidah Jusuf Kalla, Iriana menilik pasar Beringharjo. Letak pasar yang sangat strategis ditengah pusat kota dan tak jauh dari Gedung Agung.

Pukul 8:50 WIB, Iriana dan Mufidah berjalan kaki dari Gedung Agung menuju pasar Beringharjo. Para pengunjung pasar yang sengaja datang untuk bersalaman dan berfoto dengan Ibu negara berebutan memposisikan diri pada jalur yang akan dilewati Iriana dan Mufidah.

Dalam perjalanannya menuju pasar Beringharjo, Iriana tampak memilah-milah beberapa kaos bergambar wayang berukuran kecil di pedagang kaki lima yang terletak di depan pasar sore. Selanjutnya Iriana dan Mufidah memasuki Pasar Beringharjo dan membeli beberapa batik di los pasar sisi utara.

Paspampres cukup kewalahan memberi pengamanan kepada Iriana dan Mufidah, beberapa kali petugas menertibkan ibu-ibu rela naik keatas tumpukan lemari dagangan agar dapat melihat kedua Ibu Negara ini.

"Mundur bu, mundur bu, biar gak berdesakan," perintah Paspamres.

Ibu-ibu yang diatur justru menjawab, "Yo ngeneki bendinane nek neng pasar mas, senggol-senggolan. Mase mesti ratau mlebu pasar to? (Ya begini keadaan pasar setiap hari mas, saling senggol. mas pasti tidak pernah masuk ke pasar kan? -red)

Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla di kerumunan pengunjung pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (6/9/2019). (Muhammad Zukhronnee ms/koranbernas.id)

Sutini, penjaga pasar sisi selatan sama sekali tidak tertarik untuk berdesakan ke sayap utara untuk melihat Ibu Negara. Tini justru asyik mematut-matut dagangannya. Saat ditanya koranbernas.id, Tini mengatakan gak pernah ada tamu pejabat yang ke arah selatan.

"Sepi mas, disini gak pernah dilewati tamu. Soale banyak jualan bahan. Gak seperti los utara," paparnya.

Selang 5 menit Sutini menutup omongannya, Iriana melintas di depan tokonya bersama beberapa pengawal. Tidak ada lagi kerumunan, tak ada lagi desak-desakan pengunjung yang mengajak swafoto. Sutini bengong tak percaya.

Sebagai pasar tertua dengan nilai historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta. Pasar tradisional ini dulunya hutan beringin yang kemudian sering dijadikan tempat bertransaksi warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Secara harafiah Beringharjo memiliki arti wilayah yang semula hutan beringin (bering) yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Nama Beringharjo diberikan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tanggal 24 Maret tahun 1925.

Selepas dari Beringharjo Iriana dan Mufidah melanjutkan kunjungannya ke Akademi Angkatan Udara. Iriana akan memberikan materi tentang “Sosialisasi Bahaya Narkoba, Hoax, Bullying dan Pornografi” kepada para taruna. (yve)