ISEI Gelar Seminar Nasional Outlook Perekonomian dan Keuangan 2020

ISEI Gelar Seminar Nasional Outlook Perekonomian dan Keuangan 2020

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar Outlook Perekonomian dan Keuangan 2020 di Amphitarium Kampus Utama UAD, Rabu (29/1/2020). Seminar ini digelar untuk menyikapi perlambatan ekonomi global yang diikuti dengan tantangan disrupsi ekonomi digital, sehingga diperlukan penguatan kapabilitas sumber daya manusia untuk menghasilkan inovasi dalam menjawab tantangan tersebut.

Seminar yang memberikan gambaran tentang arah, perkembangan dan tantangan perekonomian dan keuangan nasional maupun regional DIY ini dihadiri Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanto Baskoro Aji, dengan narasumber Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Hilman Tisnawan, Kepala OJK DIY Untung Nugroho.

Peserta seminar berjumlah sekitar 400 orang yang berasal dari pemerintah, perbankan, akademisi, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) se-DIY dan mahasiswa.

Pada saat yang sama, Bank Indonesia juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa kotak amal kepada Masjid Islamic Center UAD yang memiliki tanda “Beramal Melalui QRIS1)” dan himbauan “5 Jangan”. Gerakan tersebut sebagai upaya edukasi kepada masyarakat untuk merawat dan mencintai Rupiah sehingga dapat berdampak terhadap turunnya peredaran uang lusuh yang ada di DIY.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hilman Tisnawan, mengharapkan kotak amal ini selanjutnya dapat menyebar ke masjid-masjid dan rumah ibadah lainnya di DIY sehingga penyaluran dana amal masyarakat dapat lebih besar lagi yang pada akhirnya dapat membantu masyarakat DIY lainnya yang membutuhkan.

Selain itu, Bank Indonesia gencar mengampanyekan penggunaan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS menjadikan pembayaran non-tunai lebih menjangkau seluruh masyarakat, mudah, aman, efisien dan cepat.

Pembayaran non-tunai sudah sering digunakan seperti OVO, GoPay dan LinkAja. Bank Indonesia bahkan mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran non-tunai menggunakan sistem ini.

“Para penyedia jasa pembayaran non tunai harus segera mengganti kode-kodenya sekarang yang belum Indonesian Standard, jadi sekarang ini pakai yang belum bisa diakses oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) lain,” papar Hilman Tisnawan.

QRIS merupakan inovasi di era keuangan digital, yaitu standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Saat ini QRIS menjadikan pembayaran non-tunai lebih menjangkau seluruh masyarakat, mudah, aman, efisien dan cepat, sehingga memperlancar masyarakat dalam menyalurkan amalnya.

Keseluruhan rangkaian seminar tersebut merupakan salah satu jembatan komunikasi Bank Indonesia kepada masyarakat terkait tugas dan fungsi Bank Indonesia, sekaligus mendorong kolaborasi triplehelix (pemerintah, akademisi dan dunia usaha) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan. (eru)