Jadwal Kereta Api Diporak-porandakan Banjir

Jadwal Kereta Api Diporak-porandakan Banjir

KORANBERNAS.ID, JAKARTA -- Banjir yang mengepung beberapa bagian kota Jakarta memorak-porandakan jadwal perjalanan kereta api (KA) dari dan menuju Stasiun Gambir Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Sejumlah kereta api eksekutif tertahan di Stasiun Jakarta Kota lantaran antara Stasiun Kampung Badak dengan Stasiun Jakarta Kota tergenang air sehingga bisa membahayakan.

Hujan yang turun sejak Senin (24/2/2020) sore mengakibatkan beberapa bagian jalan banjir termasuk jalan tol Cililitan. Banyak mobil mogok. Petugas dari Dinas Perhubungan serta jajaran kepolisian turun memberikan bantuan.

Sejumlah petugas berpakain oranye menyapu air yang masih menggenang di sisi kiri jalan agar tidak saling mengguyur mobil yang melintas di sisinya.

Keterlambatan paling parah dialami KA Argo Dwipangga jurusan Jakarta Gambir menuju Stasiun Solo Balapan. Kereta yang seharusnya berangkat pukul 08:00 ternyata baru bisa masuk Gambir pukul 11:00.

Argo Dwipangga diberangkatkan pukul 11:20 sehingga keterlambatan mencapai 3 jam 20 menit. Sedangkan kereta api Taksaka jurusan Jakarta Gambir-Yogyakarta Tugu yang seharusnya berangkat pukul 09:30 baru diberangkatkan pukul 12:25.

Kereta api yang juga mengalami keterlambatan lumayan lama adalah Argo Anggrek jurusan Jakarta Gambir tujuan Stasiun Surabaya Gubeng.

Juga kereta api jurusan menengah Argo Cirebon yang seharusnya berangkat pukul 07:00 baru berangkat pukul 10:16. Semakin beranjak siang, keterlambatan semakin berkurang. Tampaknya PT KAI melakukan rekayasa jalur dari stasiun kota dipindah melintasi Stasiun Sawah Besar.

Penumpang maklum

Meski pihak PT KAI tidak memberi kompensasi kepada penumpang yang harus menunggu cukup lama, disertai keluh kesah sebagian penumpang akhirnya bisa memaklumi, karena banjir merupakan bencana alam dan demi keselamatan bersama.

"Sebetulnya kereta api sekarang nyaman dan relatif murah," kata Indriyani AB (83). Penduduk Jalan Lemahwungkuk Cirebon ini rutin sebulan sekali ke Jakarta untuk kontrol kesehatan jantungnya.

Dia naik keteta api hanya tiga jam. Dibanding pakai mobil 5 jam perjalanan. Masalahnya apabila sudah mulai masuk Jakarta macetnya luar biasa.

Harga tiketnya Rp 165.000, tetapi sebagai lansia dia hanya membayar Rp 132.000. "Tidak capek," ujarnya yang mengaku baru kali ini mengalami keterlambatan.

Dia juga mengaku tidak kapok naik kereta api bila harus bolak-balik ke Jakarta seperti selama delapan terakhir setelah menjalani operasi jantung di Singapura.

Senam di tempat

Menunggu memang bikin jenuh. Seorang wanita paruh baya mencoba memanfaatkan waktu dengan melakukan senam jantung di tempat duduk.

Dia menepuk-nepuk lengan kiri-kanan sembilan kali hitungan, tengkuk serta menyilangkan tangan di atas kepala. Begitu kereta  Parahyangan yang ditunggu datang, dia bergegas naik setelah terdengar pemberitahuan lewat pengeras suara.

Petugas kebersihan segera bertindak cepat membersihkan sampah yang ditinggal penumpang. Padahal di tempat itu cukup tersedia tempat sampah.

Atas keterlambatan jadwal pemberangkatan rangkaian kereta ini, berulang-ulang petugas lewat pengeras suara meminta maaf. “Kok cuma minta maaf, ya?" celetuk seorang calon penumpang.

"Ya kan banjir bencana alam," kata rekan di sebelahnya.

Menjelang Stasiun Purwokerto penumpang diberi satu plastik biskuit serta sebotol air mineral. Kata pramugari, itu sebagai kompensasi dari keterlambatan kereta.

Memang, moda transportasi darat ini sedang berbenah meningkatkan citra kereta dan kawasan stasiun yang bersih, tertata dan tertib. Dengan pelayanan yang bagus dan tepat waktu serta harga tiket relatif murah, kereta api banyak diminati masyarakat. (sol)