Jogja Museum Expo 2022, Merayakan Keragaman, Meneguhkan Keistimewaan

Jogja Museum Expo 2022, Merayakan Keragaman, Meneguhkan Keistimewaan

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Museum saat ini menjadi tempat populer bagi sebagian masyarakat, khususnya dikalangan anak muda. Museum digunakan untuk ruang belajar dan hiburan. Momentum ini harus dapat ditangkap sebagai bentuk apresiasi, untuk mengembangkan lembaga museum agar lebih baik dalam berkontribusi kepada masyarakat.

Museum kini tidak hanya mengumpulkan, meneliti, menunjukan, dan melestarikan koleksi saja. Namun museum juga harus menjadi ruang dialog kritis tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan.

“Membangun citra museum yang positif dan konstruktif kepada masyarakat luas merupakan aspek yang sangat vital sebagai bagian dari pengembangan museum,” papar Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi saat membuka Jogja Museum Expo 2022, Senin (15/8/2022) di Sleman City Hall.

Dian melanjutkan, Di DIY terdapat lebih dari 40 museum dan merupakan jumlah museum terbanyak kedua di Indonesia. Dari sisi masyarakat, kesadaran terhadap keberadaan museum semakin menuju arah yang positif.

“Masyarakat mulai menyadari bahwa museum merupakan bagian dari pendidikan informal yang memiliki aspek penting dalam sistem pendidikan pada proses pembelajaran dan pembentukan karakter bangsa, khususnya generasi muda,” imbuhnya.

Berdasarkan hal tersebut, Dinas Kebudayaan DIY menyelenggarakan Jogja Museum Expo 2022 yang merupakan bagian dari Festival Museum Yogyakarta. Acara ini juga digelar untuk ajang promosi bagi museum. Melalui penyelenggaraan ini museum dapat menuangkan ide kreatif agar dapat menarik kunjungan. Hal ini selaras dengan amanat Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang permuseuman sebagai sarana pengkajian, pendidikan dan kesenangan.

Pameran bertajuk “Ujwalita”, mencoba menyajikan ruang belajar dan hiburan secara relevan dan kontekstual, dengan sub-judul “Merayakan Keragaman dan Meneguhkan Keistimewaan”.

Keistimewaan dalam hal ini dimulai dari munculnya Kerajaan Mataram di abad ke-16 yang diikuti dengan berbagai peristiwa budaya dan politik, termasuk munculnya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Kadipaten Pakualaman, dan kemerdekaan bangsa dengan Negara Republik Indonesia yang disambut di Yogyakarta.

Keistimewaan Yogyakarta yang menjelma secara formal dalam bentuk Undang-Undang RI di tahun 2012, merupakan sintesis dari berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Yogyakarta dalam kerangka Republik Indonesia. Status keistimewaan tersebut merupakan tonggak untuk bergerak maju, berbuat lebih banyak kepada Republik ini.

Jogja Museum Expo 2022 dimeriahkan oleh berbagai acara yakni : Pameran Tematik, Program Pameran Promo Museum, Pentas Pertunjukan dari 24 sekolah di DIY (SD/SMP/SMA), Pentas Pertunjukan Reguler, Kurator Talk, Permainan Interaktif, Artistik Seniman Kolaborasi dan Kunjungan Museum.

“Melalui pameran tematik ini, koleksi-koleksi museum yang ditampilkan telah dipilih untuk merespon momentum satu dasawarsa Keistimewaan Yogyakarta. Keistimewaan dalam pameran ini sendiri dapat dilihat melalui keragaman sub-tema pameran yakni; sejarah, pendidikan, kesenian, dan kebudayaan,” kata Dian.

Selain hal itu, untuk mewujudkan museum sebagai ruang dialog kritis, pameran kali ini juga berkolaborasi dengan perupa muda Siam C Artista. Konsep pameran kolaborasi ini hadir sebagai sarana mendemokratisasikan ruang dan merespon narasi kuratorial, dengan karya interaktif nya Siam yang mengangkat wacana tentang keistimewaan.

Pameran ini akan diselenggarakan selama 5 hari mulai 15-19 Agustus 2022 dengan melibatkan 39 museum di Yogyakarta dan Barahmus DIY. (*)