Jogja Music Week, Kolaborasi Kreatif Musisi Lokal Saat Pandemi

Jogja Music Week, Kolaborasi Kreatif Musisi Lokal Saat Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ditengah sepinya gegap-gempita perhelatan musik, pegiat musik Yogyakarta menyelenggarakan sebuah roadshow konser mini bertajuk Jogja Music Week (JMW), event festival musik ini bertujuan memberikan ruang apresiasi dan presentasi bagi musisi dan bakat-bakat muda khususnya dalam proses kreatif di dunia musik industri tanah air dan siap bergulir.

Founder JMW, Bakkar Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/1/2021) mengatakan, JMW yang merupakan bagian dari Pangan Fest 2021 akan dihelat selama sepekan di tujuh titik coffee shop yang berbeda. Dengan memilih konsep panggung Open Gigs  bukan tanpa alasan.

"Para talent baru dan musisi yang akan tampil mendapatkan pengalaman secara langsung dari persiapan hingga tampil di atas panggung. Jadi, bukan hanya dalam keahlian musikalitas bermusik yang bisa didapatkan. Tapi juga pengalaman serta kemampuan teknis secara langsung dari atas panggung,"  kata Bakkar.

Bakkar menambahkan, Diperhelatan seri pertamanya ini JMW akan berlangsung di bulan Februari 2021 di Kota Yogyakarta. Namun pandemi yang masih berkepanjangan dan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang masih berlangsung di seluruh Jawa dan Bali.

"Maka pilihan terbaik adalah menggunakan konsep tapping on venue. Artinya, nantinya akan diputar premiere melalui channel youtube Jogja Music Week," terangnya.

JMW sebagai produk festival juga membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan entitas lainnya, khususnya justru yang berada diluar musik. Yang memiliki komitmen terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi lokal atau gerakan sosial masyarakat.

Perhelatan perdana JMW ini akan berkolaborasi dengan Pangan Fest yang bersamaan dilaksanakan selama sepekan di tujuh titik coffee shop yang tersebar di Yogyakarta yang akan digunakan sebagai venue gelaran. Ketujuh coffee shop tersebut antara lain Selimbi Resto, Zippy Cafe, Luksi Kopi, Kyoto Garage Cofee and Kitchen, Balakosa Coffee and Co, Kancane Coffee, Tea Bar and Resto, dan Warung Heru.

"Hadirnya JMW sebagai sebuah festival musik baru di masyarakat tidak hanya ihwal company branding. Lebih dari itu, JMW diharapkan mampu menjadi media partner dalam cultural branding, tourism branding, city branding, dan brand campaign, tutup Bakkar Wibowo.

Festival ini mendapatkan apresiasi dari beberapa pegiat festival di Yogyakarta. Salah satunya pentolan Ngayogjazz Aji Wartono. Ia mengatakan event ini akan memberikan manfaat bagi para musisi yang tampil di JMW. Tapi lebih dari itu, acara ini juga memberikan mafaat bagi penggemar dan apresian musik di tanah air.

Aji juga mengajak para pekerja musik untuk terus berkarya dan bereksplorasi. Jangan sampai keadaan menghambat kreatifitas. "Pandemi membuat kita harus selalu patuh pada protokol kesehatan, tapi selain itu tetaplah terus berkarya dengan maksimal," kata Dia.

Menariknya, talent yang terlibat terdiri dari berbagai nama band dan solois yang telah dikurasi sedemikian rupa. Mereka adalah sejumlah musisi muda berbakat, yang bersiap memberikan kesegaran musikal baru bagi penggemar musik di tanah air.

Talent tersebut antara lain, Senja, Nona Sepatu Kaca, Putri Ariani, Jono Terbakar, Bemandry, Olski, Holaspica, Perahu Karet, Mahijadedi X Gntz, Mitty Zasia, Fayrush, Archiblues, Megantoro, Jasmine Elektrik dan banyak lagi.(*)