Kader Muhammadiyah Siap Ramaikan Pilkada Bantul

Kader Muhammadiyah Siap Ramaikan Pilkada Bantul

KORANBERNAS.ID -- Seorang kader Muhammadiyah yang juga pengacara, Muh Yusron Rusdiono (42), didorong maju meramaikan bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul 2020 untuk posisi Wakil Bupati Bantul.

Yusron dinilai sebagai kader muda potensial, cerdas dan memiliki kapasitas. Selama ini kiprahnya sudah dirasakan oleh masyarakat. Sosok pendiri Sekolah Luar Biasa (SLB) gratis bernama SLB Bakti Pertiwi ini dinilai layak menjadi pemimpin Bantul.

Yusron juga tercatat sebagai Pimpinan Ranting Muhamamdiyah Bantul Utara.

"Saya melihat Mas Yusron ini kader muda, kader milenial yang cerdas dan punya kapasitas. Kami ingin Mas Yusron maju Pilkada tahun depan,” kata Rustam Fatoni SPd, Ketua Forum Mantan Lurah Bantul Timur dalam konferensi pers di RM Bale Ayu Jalan Imogiri Timur, Selasa (3/12/2019).

Hadir dalam kesempatan tersebut Janan Sarjito SPd serta tim Yusron Center dipimpin ketuanya Sigit Pribadi dan pengurus lainnya.

Rustam yang juga mantan lurah Jambidan Kecamatan Banguntapan tersebut berharap ketika Yusron ikut andil menghibahkan diri bagi pembangunan di Bantul maka akan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kami mendorong Bantul untuk bisa menjadi kabupaten yang lebih religius, berkeadilan dan mendorong nilai toleransi dan kemajemukan,” katanya.

Janan berharap majunya Yusron mampu memberikan kontribusi positif bagi Bantul ketika terpilih nanti.
Yusron yang mendirikan sekolah gratis SMK di bawah Yayasan Budi Darma itu dinilai lebih adaptif dengan perkembangan zaman, lebih kreatif menyelesaikan masalah serta mampu memberikan solusi bagi Bantul berkemajuan.

“Kami mendukung Pak Yusron untuk bisa maju dalam Pilkada Bantul 2020 ,” katanya.

Muh Yusron Rusdiono mengaku siap maju ketika masyarakat mendorong agar berkontribusi bagi pembangunan di kabupaten ini.

“Saya siap mewakafkan diri bagi Bantul. Saya ingin ada peningkatan SDM, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Bantul,” katanya.

Mengingat Pilkada melibatkan partai politik, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Gerindra, PKB, PPP, Partai Nasdem, PDI Perjuangan dan partai lainnya.

"Kami teman-teman kader muda Muhammadiyah berhitung jika maju independen banyak yang harus dipertimbangkan. Termasuk bagaimana dukungan dari legislatif  ketika independen  itu menang Pilkada,” katanya.

Namun demikian, Yusron yang pernah menjadi dosen ini tetap menunggu mekanisme yang  berlaku  di parpol maupun organisasi Muhammadiyah. (sol)