Kali Keempatbelas, Ngayogjazz Tak Gentar Meski Pandemi

Kali Keempatbelas, Ngayogjazz Tak Gentar Meski Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Tahun ini merupakan kali keempat belas perayaan tahunan Ngayogjazz digelar. Selama tiga belas tahun penyelenggaraan Ngayogjazz, banyak hal yang sudah tercapai, bahkan berkembang melebihi harapan dari para penggagas Ngayogjazz.

Musik jazz menjadi inklusif baik sebagai produk musik maupun sebuah tontonan. Di Ngayogjazz, jazz bisa dinikmati oleh semua kalangan dari berbagai usia. Jazz pun melebur dan berinteraksi dengan berbagai jenis musik lain, baik tradisi maupun modern.

Seperti yang selalu dikatakan oleh salah satu board creative dan penggagas Ngayogjazz, Djaduk Ferianto, Ngayogjazz bukan hanya sekedar sebuah tontonan tapi juga sebagai peristiwa budaya sekaligus media pembentuk masyarakat pendukung produk seni.

Selain itu, Ngayogjazz juga berhasil menempatkan desa bukan hanya sebagai obyek, tetapi lebih dari itu. Masyarakat desa di lokasi diadakannya perhelatan Ngayogjazz selalu menjadi mitra yang mutual. Peran aktif warga desa selalu menjadi energi positif yang berimbas kepada pelaksaan Ngayogjazz yang konsisten hingga saat ini.

Namun di masa pandemi Covid-19 ini, gelaran musik tahunan itu harus mengubah konsep acara. Kalau tahun-tahun sebelumnya bisa digelar luring maka saat ini diubah menjadi daring. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

"Terkait dengan kondisi terakhir darurat pandemi di Indonesia, maka perayaan tahun ini menjadi spesial karena akan menghadirkan Ngayogjazz dengan format yang berbeda yaitu format daring," papar Vindra Diratara, Selasa (27/10/2020).

Vindra yang juga merupakan salah satu board creative Ngayogjazz menambahkan, ini adalah kali pertama Ngayogjazz menggunakan format ini, dan serangkaian acara utama akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 19 hingga 21 November 2020, disiarkan melalui website www.ngayogjazz.com.

"Akan ada banyak kejutan yang disiapkan untuk semua pengunjung yang hadir secara daring. Diharapkan, meskipun tidak bisa hadir secara fisik, namun pengalaman baru ini tetap membawa energi yang sama seperti ketika menyaksikan Ngayogjazz secara langsung," imbuhnya.

Bukan Ngayogjazz namanya jika tidak menghadirkan ide-ide nyeleneh yang menjadi ciri khas dari tagline di setiap penyelenggaraannya. Untuk tahun 2020 ini Ngayogjazz memilih Ngejazz Tak Gentar yang terinspirasi dan plesetan dari lagu gubahan Cornel Simanjuntak yang berjudul “Maju Tak Gentar”.

Ngayogjazz melalui musik, terutama jazz, mengingatkan kembali agar kita sebagai bangsa, untuk bersatu dan bersama-sama bahu-membahu menyelesaikan tantangan yang ada saat ini. Tema ini juga dipilih sebagai upaya Ngayogjazz untuk menjawab dan menghadapi tantangan untuk terus mencari cara agar tetap bisa jamming dengan sedulur jazz dan mempresentasikannya di masyarakat.

Lekasan Ngayogjazz menjadi awal rangkaian acara yang biasanya menjadi penanda dimulainya Ngayogjazz. Ngayogjazz menggandeng rekan-rekan Komunitas Jazz Yogyakarta untuk memberikan ruang sekaligus kesempatan untuk rekan-rekan komunitas agar tetap berkarya walaupun pandemi melanda.(*)