Kampanye Pertama, Ada Yang Berkostum Bola dan Ojol, Hingga Tragedi Live Streaming Mati

Kampanye Pertama, Ada Yang Berkostum Bola dan Ojol, Hingga Tragedi Live Streaming Mati

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Sebanyak 21 kalurahan se Kabupaten Bantul akan menggelar pemilihan lurah (Pilur) serentak tanggal 25 September mendatang. Pada Senin (19/9/2022) dilakukan tahapan kampanye yang berlangsung selama tiga hari hingga Rabu (21/9/2022) mendatang.

Pada hari pertama, berbagai kejadian unik dan menarik terjadi. Misalnya saat gelaran visi dan misi di Balai Kalurahan Wijirejo Kapanewon Pandak Bantul. Ada empat calon yang bertarung ide dan gagasan yakni nomor urut 1 Sudibyo, Nomor urut 2 Wisnu S, nomor urut 3 Narya Tri Widada dan Nomor 4, H Mariyadi.

Dalam kampanye ini, Sudibyo nampak mengenakan kostum bola klub Liverpool Inggris lengkap dengan sepatu dan kaos kaki yang tinggi. Visi dan misi ini disiarkan secara live streaming youtube dari panitia dan nampak diakses ratusan orang. “Saya pakai kostum ini dengan semangat ingin memasyaratkan olahraga dan berharap dari Gilangharjo akan muncul atlet yang bisa berprestasi di tingkat dunia,”kata Juragan ayam tersebut.

Namun kondisi lain dialami calon lurah Narya Tri Widada. Saat baru saja tampil memperkenalkan diri didampingi istrinya Evi Widartini, tiba-tiba live streaming mati. Sehingga apa yang disampaikan oleh Narya yang nampak mengenakan baju putih kompak dengan istrinya tersebut tidak bisa dilihat secara virtual melalui jaringan youtube. Live streaming baru menyala kembali saat sebagian kampanye calon lurah Wisnu berlangsung.

Dalam kesempatan tersebut Narya menyampaikan visi dirinya yakni “Melalui Pemberian Kewenangan yang terukur dan akuntabel kepada kelembagaan Kalurahan, Bersama Kita Wujudkan Wijirejo Kalbu Wisata”.

Narya Tri Widada calon lurah Wijirejo Pandak Bantul dengan Nomor Urut 3 berkeliling kampung menggunakan sepeda motor dalam kampanye hari pertama, Senin (19/9/2022) sore. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Berdasarkan makna kata kalbu adalah hati berkaitan dengan perasaan. Kata wisata memiliki makna senang, terhibur dan terinspirasi. Jika disatukan berdasar makna kata adalah terwujudnya Wijirejo sebagai tempat tinggal warga dengan suasana hati yang senang, nyaman, terhibur dan terinspirasi.

Sedangkan berdasarkan akronim, Wijirejo Kalbu Wisata adalah terwujudnya Wijirejo sebagai Kalurahan Berbudaya Mandiri dan Kalurahan Destinasi Wisata. Visi yang merupakan cita-cita luhur tersebut akan dicapai melalui cara atau misi.

Pertama, Kayama singkatan dari Kalurahan Pelayanan Prima. Mengupayakan semangat kerja aparatur kalurahan yang tinggi penuh rasa pengabdian, transparan dan akuntabel. Memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan prima serta informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat secara efektif dan efisien dengan menyediakan sarana publik yang cepat dan tepat. Terpenuhinya sarana dan prasarana kebutuhan dasar warga masyarakat. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan kapasitas kepemudaan, PKK, serta kelompok-kelompok masyarakat. Serta mengupayakan call center Kalurahan Wijirejo yang bisa diakses dengan mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan dan saran.

Kedua, Kaburi singkatan dari Kalurahan Budaya Mandiri. Wujudnya adalah melestarikan dan mengembangkan budaya yang meliputi budaya kerja, seni budaya, peninggalan budaya, nilai budaya serta potensi generasi muda dan kaum wanita. Mengupayakan kebersihan dengan cara pengelolaan sampah Mandiri dan penataan lingkungan serta konservasi alam dengan melibatkan tenaga ahli serta menumbuh kembangkan usaha Peningkatan ekonomi melalui Industri Rumah (IRT).

Ketiga, Kadewi yakni Kalurahan Destinasi Wisata. Adapun langkahnya adalah penataan dan pengembangan tempat wisata batik, wisata religi, wisata peternakan, dan wisata agrowisata melalui Pokdarwis dan Badan Usaha Milik Kalurahan Wijirejo dengan menjalin kerjasama pihak-pihak berkompeten. Serta menjadikan aktivitas warga masyarakat sebagai tujuan Wisata.

Keempat, Kasiti yakni Kalurahan Toleransi & Empati. Dengan cara mengupayakan kehidupan masyarakat yang rukun dengan semangat multikultural melalui pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama juga organisasi masyarakat Desa Wijirejo.

Kelima, Kadoku singkatan dari Kalurahan Dorong Kuliah. Langkahnya adalah mengupayakan program sekolah gratis bagi warga masyarakat berprestasi yang tidak mampu dengan syarat dan ketentuan berlaku melalui kerjasama dengan institusi perguruan tinggi.

Usai penyampaikan visi dan misi, Narya bersama istri dan tim sukses serta pendukungnya melakukan kampanye keluar masuk perkampungan menaiki sepeda motor. Kampanye dilengkapi dengan mobil keliliing lengkap dengan sound system dan toa untuk menyampaikan ajakan masyarakat mencoblos calon tersebut pada Minggu 25 September mendatang.

Tidak Bawa Massa

Sementara di Kalurahan Gilangharjo juga di Kapanewon Pandak, empat calon lurah juga menyampaikan visi dan misi. Mereka adalah nomor urut 1 Yusanto warga Pedukuhan Krekah RT 04, Mulyadi nomor urut 2 asal Kadekrowo RT 05, M Zainul Zain. SAg nomor urut 3 warga Jodog RT 04 dan calon pertahana H Pardiyono warga Jodog RT 05 dengan nomor urut 4.

Hal yang terlihat unik adalah calon Yusanto terlihat mengenakan jaket ojek online (ojol) saat kampanye di dalam balai kalurahan tersebut. Dalam penyampaikan visi dan misi ini diwarnai dengan sambutan meriah pendukung calon yang berada di luar balai kalurahan. Karena memang jumlah warga yang boleh masuk dibatasi dan hanya yang boleh membawa undangan.

Sedangkan Zainul, nampak tidak membawa massa ataupun tim untuk mendampinginya kampanye. Pegiat perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) ini tampil sendiri dan menampilkan visi dan misinya baik di bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, wisata hingga tentang PPA dan kalurahan ramah anak.

“Saya datang tdak membawa massa. Adapun pertimbanganya karena masih situasi covid dan ada pembatasan-pembatasan. Terlebih lagi saya menghindari potensi gesekan di lapangan, mengingat pedukuhan saya ada 2 calon yang maju,”kata Zainul.

Sri Nuryanti MSi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DPMK) Kabupaten Bantul, mengatakan 21 kalurahan yang melaksanakan pilurdes untuk Kapanewon Bambanglipuro meliputi Kalurahan Sidomulyo, Mulyodadi dan Sumbermulyo. Kapanewon Banguntapan meliputi Kalurahan Banguntapan, Jagalan dan Potorono. Kapanewon Bantul ada Palbapang dan Trirenggo.

Kapanewon Dlingo adalah Kalurahan Jatimulyo. Kalurahan Kebonagung (Imogiri), Trimulyo (Jetis), Tirtomulyo dan Tirtosari di Kapanewon Kretek. Pilurdes juga akan digelar di Gilangharjo dan Wijirejo di Kapanewon Pandak, Seloharjo (Pundong) serta Gadingsari dan Murtigading di Kapanewon Sanden. Untuk Kapanewon Sedayu meliputi Argosari dan Argomulyo serta Kalurahan Bangunharjo Kapanewon Sewon. (*)