Kapanewon Bambanglipuro Dukung Program Bantul Bersih Sampah 2025

Kapanewon Bambanglipuro Dukung Program Bantul Bersih Sampah 2025

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kapanewon Bambanglipuro menyatakan dukungannya terhadap program Bantul Bersih Sampah (Bantul Bersama) tahun 2025.

Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, berbagai program telah dilakukan oleh Panewu Bambanglipuro, Roy Robert Edison Bonai AP MM, sebagaimana dituturkannya saat ditemui koranbernas.id di kantornya Jalan Samas Km 19 Sidomulyo Bambanglipuro Kabupaten Bantul, Kamis (9/3/2023) siang.

"Tentu gerakan bersih sampah ini juga melibatkan seluruh perangkat di Kapanewon Bambanglipuro, instansi lintas sektoral, PKK, kalurahan dan berbagai elemen masyarakat di wilayah ini. Tanpa kekompakan, Bantul Bersama 2025 tentu akan sulit terwujud," kata pria kelahiran Serui Papua 50 tahun silam tersebut.

Adapun program yang dilaksanakan, misalnya, Jumat bersih tiga minggu sekali, yang menyasar berbagai titik, berupa pembersihan sampah secara massal.

Pada kegiatan itu sekaligus dilakukan sosialisasi tiada henti kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari rumah tangga agar volume sampah yang dibuang juga berkurang.

Bukan hanya sampah yang dibersihkan, namun gerakan ini juga diselingi dengan gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Petugas melakukan monitoring ke rumah-rumah warga. Selain juga dibentuk juru pemantau jentik (jumantik) mandiri pada setiap rumah.

Dengan gerakan bersih sampah dan PSN, lanjut Roy Robert, Angka Bebas Jentik (ABJ) di Bambanglipuro rata-rata 80 persen. Angka bebas jentik adalah presentasi rumah atau tempat-tempat umum yang tidak ditemukan jentik.

"Angka ABJ ini akan terus kita tingkatkan agar Bambanglipuro menjadi bersih sampah dan mewujudkan masyarakat sehat," katanya.

Ketua TP PKK Kapanewon Bambanglipuro, Chandra Riyanti Amd, mengatakan pihaknya memberikan dukungan bagi Bantul Bersama 2025 ataupun gerakan serentak PSN. Organisasi ini menurunkan kader ke pedukuhan-pedukuhan dan melakukan sosialisasi.

"Peran perempuan termasuk para ibu rumah tangga ini sangat besar dalam mewujudkan Bantul Bersama 2025. Karena rumah tangga adalah garda terdepan pengelolaan ataupun pengolahan sampah," kata Chandra.

Jika sampah yang terbuang dari setiap rumah tangga berkurang, maka volume sampah yang dibuang ke TPA juga menurun.

Program prioritas

Terpisah, Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih mengatakan dalam rangka mewujudkan Bantul Bersama 2025 maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menjadikan pengelolaan sampah sebagai program super prioritas.

“Saat ini Pemkab Bantul menempatkan pengelolaan sampah sebagai program super prioritas. Kita harus punya mimpi dan punya cita-cita untuk mewujudkan Kabupaten Bantul di masa depan yang bersih, aman dan asri," kata Bupati.

Selain itu, sungai di Bantul juga dapat bersih, drainase lancar, sawah, ladang, serta hutan bersih dari berbagai macam sampah. "Tentu kita harus membuat rumusan dan langkah agar mimpi-mimpi tadi bisa tercapai," tambahnya.

Misalnya, sebagian dana P2BMP (Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Pedukuhan) dialokasikan untuk pengelolaan sampah mulai tingkat rumah tangga. Termasuk penyediaan tong-tong pemilah sampah ataupun alat daur ulang sampah.

Dirinya mengingatkan saat ini Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sudah menumpuk sangat tinggi.

“Jika hal ini dibiarkan, 10 hingga 20 tahun ke depan Bantul akan tenggelam. Kasihan anak-anak dan cucu di masa depan. Karena kita itu hakikatnya hidup dari meminjam bumi anak cucu kita, jadi mari kita jaga bersama," pintanya.

Salah satu caranya adalah mengolah sampah dari tingkat rumah tangga sehingga sampah yang dibuang juga menurun. Serta, menerapkan 3 R yakni Reduce, Reuse, Recycle atau Mengurangi, Menggunakan ulang dan Mendaur ulang sampah. (adv)