Kekerasan pada Perempuan dan Anak Seperti Fenomena Gunung Es

Kekerasan pada Perempuan dan Anak Seperti Fenomena Gunung Es

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Hingga akhir September 2021 jumlah kasus kekerasan pada perempuan dan anak yang masuk ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bantul mencapai 140 kasus. Diyakini hal tersebut seperti fenomena gunung es, dalam arti banyak yang tidak mau melapor karena berbagai alasan.

"Angka 140 adalah yang masuk UPTD PPA Kabupaten Bantul. Yang tidak melapor namun mengalami kekerasan saya yakin lebih banyak dari angka tersebut. Kalau tahun 2020 laporan yang masuk 200-an," kata Zainul Zain, Ketua Satgas PPA Gilangharjo yang juga pendamping Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Bantul, kepada koranbernas.id, Rabu (29/9/2021).

Masih banyaknya kekerasan tersebut, menjadi tugas dari Satgas PPA yang ada di kalurahan untuk bisa melakukan pendampingan dan juga mampu mengindentifikasikan mana kasus yang harus dibawa ke 'atas' dan mana yang bisa diselesaikan dengan musyawarah.

Maka, untuk membekali satgas PPA tersebut, telah dilakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) sehari sebelumnya di Kantor Satgas PPA Kabupaten di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo.

Sunarso SH dari UPTD PPA menjadi narasumber dalam Bimtek tersebut dan diikuti 30 satgas PPA dari kalurahan yang ada di Bantul.

"Bimtek Satgas PPA bertujuan untuk memberi bekal apa saja yang bisa dilakukan satgas, apa saja yang boleh dilakukan satgas dan apa yang tidak boleh dilakukan satgas. Agar mereka bertindak tidak melebihi tupoksinya," katanya.

Sementara Sunarso mengatakan, banyak hal terkait hak perempuan dan anak yang harus diperhatikan. "Misalkan anak berhak mendapat Kartu Identitas Anak (KIA) dan akte kelahiran," katanya. (*)