Kendalikan Covid Secara Terintegrasi Hulu Sampai Hilir

Kendalikan Covid Secara Terintegrasi Hulu Sampai Hilir

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito menyatakan pengendalian Covid-19 harus dilakukan dari hulu sampai hilir. Agar dapat berjalan optimal dan kolaboratif, dia berpesan penanganan dua sektor tersebut terintegrasi dengan baik.

“Antara penanganan di hulu dan hilir ini harus kolaboratif. Harus menjadi satu rangkaian penanganan Covid-19 yang terintegrasi dengan baik,” kata Ganip.

Pada Rabu (28/7/2021) silam, Ganip bersama jajarannya melaksanakan rangkaian kegiatan peninjauan Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro maupun tempat isolasi terpadu di GOR Gelarsena Klaten Jawa Tengah.

Pada kegiatan sebelumnya, Ketua Satgas mengunjungi Posko PPKM Mikro di Desa Kemudo Kecamatan Prambanan Klaten, untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi posko serta menyerahkan bantuan.

Selain GOR Gelarsena dengan kapasitas 101 bilik kamar, pemerintah Kabupaten Klaten juga menyiapkan tempat isolasi terpusat meliputi Hotel Edotel Klaten berkapasitas 24 tempat tidur, Panti Semedi 40 tempat tidur, Rumah Susun (Rusun) Sewa Universitas Gadjah Mada, Lapangan Geologi Bayat, Klaten dengan kapasitas 52 kamar dan Pusat Pendidikan Satuan Pengamanan Jogonalan dengan kapasitas sekitar 100 tempat tidur.

Adapun implementasinya, PPKM Mikro yang berada di sektor hulu harus menjadi ujung tombak pengendalian Covid-19 dengan melakukan empat fungsi mulai dari pencegahan, pembinaan, pengamanan dan dukungan.

“Hulu harus menjadi garda terdepan. Harus dilakukan oleh Posko PPKM Mikro di tingkat desa dan kelurahan, yang melaksanakan empat fungsi, yakni fungsi pencegahan, fungsi pembinaan, fungsi pengamanan dan fungsi dukungan,” jelas Ganip.

Dari hasil evaluasi pada kunjungan sebelumnya di Posko PPKM Mikro Desa Kemudo, Ganip menilai empat fungsi posko telah dilaksanakan secara optimal.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari Ph D, menambahkan wilayah desa tersebut sebelumnya memiliki angka kasus aktif Covid-19 hingga 200 orang, berhasil turun menjadi 16 kasus saja.

Lebih jauh Ganip yakin hal itu juga menjadi indikator keberhasilan dari empat fungsi posko PPKM Mikro yang dijalankan dengan baik.

"Saya sudah melihat tadi empat fungsi ini sudah dilakukan dengan baik. Puncak tertinggi ketika itu 200 kasus, dan sudah dilakukan penanganan sehingga sampai dengan hari ini sudah menurun menjadi 16 kasus,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Ganip Warsito yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengingatkan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Sebab, pembawa atau perantara virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah manusia.

Dia juga menegaskan hingga saat ini tidak ada manusia yang kebal Covid-19. “Virus itu yang membawa manusia. Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap Covid-19,” tandasnya.

Sebelumnya,  Ganip Warsito bersama jajarannya juga meninjau pelaksanaan PPKM Mikro di Kalurahan Maguwoharjo Sleman.

Tak lupa dia berpesan agar masyarakat melaksanakan protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Penerapan disiplin protokol kesehatan selama masa pandemi sangat penting. (*)