Keterbatasan Charge Station Bukan Persoalan bagi Nissan Kicks

Keterbatasan Charge Station Bukan Persoalan bagi Nissan Kicks

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- PT Nissan Motor melakukan terobosan untuk menjawab kendala keterbatasan infrastruktur charge station bagi mobil listrik atau hybrid. Pabrikan ini meluncurkan All New Nissan Kicks, dengan mengusung teknologi e-power yang menggabungkan teknologi mesin listrik dengan mesin konvensional.

Sales Area Operation Head Nissan Datsun Yogyakarta, Irawan Nurisman, mengatakan secara nasional Nissan Kicks telah diluncurkan secara daring di Jakarta, Juni lalu. Pengenalan Kicks, mendapat respons cukup antusias kendati di tengah pandemi.

“Kicks menjadi jawaban. Produk ini menjembatani masa transisi dari pemakaian mesin konvensional atau mesin berbahan bakar, menuju mobil hybrid atau mobil listrik,” kata Irawan, saat pengenalan Kicks ke kalangan jurnalis di Showroom Nissan Datsun Sleman, Selasa (29/9/2020).

All-New Nissan Kicks e-Power disebut sebagai SUV kompak bertenaga listrik yang menjadi pioner dan solusi inovatif bagi konsumen di Indonesia. Terutama mereka yang menginginkan sensasi berkendara dan efisiensi mobil listrik, tanpa perlu repot dengan charging.

Dapur pacu All-new Nissan Kicks e-Power dilengkapi motor listrik EM57, generator dan inverter yang menghasilkan tenaga listrik dari daya yang dihasilkan oleh mesin 1,2 liter DOHC 12-valve tiga silinder.

Sistem e-Power pada Nissan Kicks, mampu menghasilkan tenaga maksimum 95 kilowatt (kW) (129 PS), torsi maksimum 260 Nm, dan baterai lithium-ion.

“Dengan teknologi ini, pengendara akan merasakan pengalaman berkendara 100 persen kendaraan listrik. Akselerasinya cepat, halus, torsi instan, kabin senyap dan bahan bakar sangat efisien,” lanjutnya.

One Pedal

Head of Sales Nissan Mlati, Puru Santiko menambahkan, produk terbaru Nissan ini juga memiliki sejumlah fitur menarik yang diharapkan melengkapi semua kebutuhan dan kemudahan berkendara khususnya di wilayah perkotaan.

Salah satu yang menonjol, adalah teknologi one pedal operation. Teknologi ini memungkinkan pengemudi berakselerasi dan deselerasi dengan hanya menggunakan satu pedal, yaitu pedal gas. Teknologi ini, cocok untuk diaplikasikan saat lalu lintas kota yang macet, karena mengurangi kebutuhan untuk berpindah dari satu pedal ke pedal lainnya.

Santiko menjelaskan, teknologi satu pedal ini sebenarnya satu dari tiga mode berkendara yang dihadirkan Nissan Kicks e-Power. Dua mode di antaranya adalah Normal dan Eco. Pengoperasiannya cukup sederhana, yakni dengan menekan tombol yang berada di depan tuas transmisi. Posisinya persis di sebelah kiri tombol untuk mengaktifkan sistem penggerak listrik (EV).

Saat memilih mode One Pedal, di bawah indikator “D” (indikator untuk berjalan) terdapat huruf “S” berwarna hijau. Ketika huruf “S” muncul, operasional mobil bisa dilakukan dengan satu pedal. Untuk mode “Normal”, hanya terdapat indikator “D”. Sedangkan untuk pengemudian dengan mode Eco, maka di bawah “D” akan terpampang Eco warna hijau.

Untuk “D” atau pengemudian normal, pengemudi akan merasakan sensasi torsi instan dari motor listrik ke roda. Karena memang roda penggerak depan pada mobil ini digerakkan langsung oleh motor listrik, sama seperti sistem penggerak pada mobil listrik.

“Sensasi berkendara 100 persen mobil listrik meski Kicks e-Power masih menggendong mesin bensin 1.2L tiga silinder,” lanjut Santiko.

Sedangkan saat mode Eco digunakan untuk pengemudian yang lebih hemat konsumsi baterainya.

Pada lintasan kota yang macet seperti di Jakarta, teknologi satu pedal ini mampu mengurangi kebutuhan berpindah dari satu pedal ke pedal lainnya.

“Atau saat melintasi turunan curam, One Pedal ini juga berfungsi untuk memperlambat laju mobil. Intinya, cukup dengan satu pedal saja untuk mengoperasikan mobil ini. Semudah mengemudikan bom-bom car,” ujarnya lagi.

“Awalnya agak canggung juga. Tapi lama-lama terasa sangat mudah. Saya coba lepas pedal saat melaju, mobil langsung melakukan pengereman dengan halus. Sangat mudah, tapi tetap kepikiran. Kepikiran bagaimana caranya bisa membeli,” seloroh seorang jurnalis yang sempat menjajal Kicks.

Poin penting lainnya terkait dengan mobil yang digerakkan 100 persen oleh motor listrik ini, kata Irawan, adalah fitur keselamatan yang canggih. Yakni Intelligent Forward Collision Warning dan Intelligent Emergency Braking System. Fitur ini merupakan bagian dari perangkat keselamatan cerdas Nissan Safety Shield System. Nissan mengklaim fitur canggih ini merupakan yang pertama di kelasnya.

Intelligent Forward Collision Warning berfungsi mendeteksi pergerakan mendadak kendaraan di depan pada jalur yang sama, dan memperingatkan pengemudi akan potensi tabrakan dengan kendaraan di depannya.

Sedangkan Intelligent Emergency Braking System secara otomatis akan mengaktifkan pengereman ringan dan pengereman darurat saat risiko tabrakan meningkat, sehingga dapat menghindarkan terjadinya tabrakan belakang atau mengurangi dampak dari tabrakan itu sendiri.

Fitur yang tak kalah menariknya adalah Blind Spot Warning. Fitur ini membantu pengemudi untuk mengenali obyek yang tidak terlihat di sisi kiri maupun kanan. Saat mengenali obyek yang masuk kategori Blind Spot, lampu yang berada di sudut bagian pilar “A” akan menyala sehingga mudah dilihat oleh mata pengemudi.

Fitur ini juga sangat membantu saat mobil melaju di jalanan macet, atau jalanan padat dengan lalu lintas sepeda motor di kiri dan kanan yang melaju dari arah belakang.

Saat mobil melintasi tanjakan, pengemudi juga tidak perlu khawatir mobil meluncur mundur, karena mobil ini sudah dilengkapi dengan fitur Hill Start Assist. Gambaran mudahnya, fitur ini merupakan penahan mobil saat berhenti di tanjakan agar tidak meluncur mundur atau fitur anti mundur.

“Ada empat varian warna. HargaOTR di Jogja 461 juta rupiah. Selama dua hari ini, ada tiga yang sudah masuk daftar tunggu atau inden,” kata Irawan. (*)