Ketua DPW Perindo DIY Turut Berduka Cita Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Ketua DPW Perindo DIY Turut Berduka Cita Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Tragedi kemanusiaan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur saat laga Arema Malang vs Persebaya Surabaya rampung digelar. Sebanyak 127 orang meninggal dunia.

Ucapan duka belasungkawa datang dari berbagai pihak, termasuk disampaikan oleh Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti. Yuni mengatakan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini sangat memilukan di tengah kondisi persepakbolaan Indonesia yang mulai bangkit pascapandemi Covid-19.

"Turut berduka cita dan prihatin yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dini hari tadi. Ucapan belasungkawa saya sampaikan kepada keluarga korban baik itu suporter maupun anggota kepolisian yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut," ucap Yuni Astuti, Minggu (2/10/2022).

Menurut dia, bagi semua pihak kejadian seperti itu perlu direnungkan. “Tidak ada sepakbola yang seharga nyawa. Kiranya ungkapan ini harus direnungkan oleh banyak pihak agar kejadian serupa tak lagi terjadi," kata Yuni Astuti.

Dia menjabarkan, jika kompetisi ini mengandung niat baik yaitu agar muncul bibit-bibit pesepakbola andal dari Indonesia, maka ke depan, dari kompetisi yang digelar PSSI ini diharapkan bisa terbentuk timnas yang kuat dan berprestasi di kancah dunia.

Yuni Astuti meminta agar peristiwa serupa tak terjadi lagi pada masa mendatang. Untuk itu, perlu masukan, perbaikan dan kerja keras dari banyak pihak.

"Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer di dunia termasuk di Indonesia. Antusiasme dan fanatisme para penggemar sepakbola di Indonesia ini tidak diragukan lagi," ungkapnya.

Perlu juga dipikirkan tata kelola pertandingan dan kompetisi. “Tata kelola pertandingan dan kompetisi sepakbola ke depan harus lebih baik lagi agar tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan tak lagi terulang. Semoga tragedi semacam ini tak lagi terjadi," sambung kader Pemuda Pancasila DIY ini.

Yuni Astuti menyarankan agar penyelenggara menghentikan kompetisi untuk sementara waktu agar ada introspeksi bersama. "Pengelola kompetisi dan PSSI sebaiknya menghentikan Liga untuk sementara waktu untuk melakukan evaluasi dan perbaikan," kata Yuni Astuti. (*)