Ketum Golkar Didesak Perintahkan DPR RI Cabut HIP

Ketum Golkar Didesak Perintahkan DPR RI Cabut HIP

KORANBERNAS.ID, BANTUL --  Trikarya atau tiga ormas pendiri Golkar yaitu Kosgoro 1957, MKGR dan Soksi mendesak Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, segera memerintahkan anggotanya di DPR RI mencabut dukungan terhadap pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Ini dilandasi munculnya gejolak penolakan terhadap RUU tersebut.

“Trikarya mengusulkan ketua umum mencabut dukungan Partai Golkar terhadap RUU HIP dengan target mencabut dari Prolegnas,” ungkap Agung Laksono, Ketua MPO PPK Kosgoro 1957, Sabtu (4/7/2020) di Graha GPC Imogiri Bantul, saat menghadiri Pembekalan dan Pelantikan Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar DIY serta Pelantikan Pimpinan Daerah KPPG dan APMG DIY Masa Bakti 2020-2025.

Menurut Agung, pimpinan Trikarya sudah mengadakan pembicaraan. Hasilnya akan disampaikan kepada Ketum DPP Partai Golkar. “Bukan hanya menunda tetapi lebih jauh lagi mencabut RUU HIP. Sekarang proses yang sudah berjalan hentikan dan tarik,” tegas Agung.

Didampingi Ketua Ormas MKGR yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Roem Kono, lebih lanjut Agung Laksono selaku Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar menyambut gembira Presiden Joko Widodo menyatakan menunda pembahasan RUU HIP agar bisa fokus menangani pandemi virus Corona atau Covid-19.

“Kami berharap tidak hanya menunda tetapi menghentikan. Kami minta FPG DPR RI menarik. Selanjutnya hentikan. Tidak perlu  dilanjutkan. Kami juga menolak HIP berganti nama. Kalau ada keinginan lain memperkuat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) buat RUU tersendiri secara terpisah,” ungkapnya.

Roem Kono juga menegaskan sikap serupa menolak keras RUU HIP. Bahkan RUU itu tidak perlu ganti baju karena justru akan mengeliminasi keagungan Pancasila itu sendiri. “Pancasila itu sudah final tidak perlu dipermasalahkan lagi,” tandasnya.

Ketua DPD Partai Golkar DIY yang juga Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako), Gandung Pardiman, mengaku batinnya bergolak terus menerus ketika Pancasila mau diperas-peras.

“Kami tidak bisa tidur jika Trikarya tidak tegas menolak HIP. RUU itu jangan diganti istilah apapun. Alhmamdulillah Golkar satu-satunya partai di DIY yang tegas menolak HIP,” ujarnya.

Gandung mengaku dirinya mendapat  ilham sehingga berketapan hati menolak HIP. “Setuju?” teriaknya di hadapan kadernya disambut aplaus.

Dia sekali lagi menegaskan Pancasila bukanlah jeruk yang bisa diperas-peras jadi nutrisi. “Saya ditanya, Pak Gandung yang diperas itu susu? Saya  jawab susu tetap susu. Yang diperas itu jeruk. Tidak benar Golkar mendukung HIP. Itu hoaks,” tandasnya.

Dirinya menerima banyak pesan WA dari para kader senior. Isinya apabila Golkar mendukung HIP maka mereka akan keluar dari partai berlambang pohon beringin itu.

“Para senior Inilah yang membuat kita bersuara keras. Kami tegaskan, tidak ada kata mundur memperjuangkan Pancasila. Ikrar Pancabakti ruh kejuangan kita,” tandasnya.

Gandung tidak ingin Pancasila terpapar komunisme maupun khilafah sebab sepertinya ada tanda-tanda musang berbulu domba. Ini yang berbahaya bagi bangsa.

Dia juga memohon doa restu dari Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar untuk membuat Forum Nasionalis 45 demi membela Pancasila yang ditetapkan 18 Agustus 1945 seperti termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945. (sol)