Klaster Takziah Meluas, Pemda DIY Lakukan Investigasi Menyeluruh

Klaster Takziah Meluas, Pemda DIY Lakukan Investigasi Menyeluruh

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Rentetetan penularan Covid-19 yang berasal dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul, Yogyakarta semakin meluas. Satgas Covid-19 DIY mencatat, ada penambahan 59 kasus terkonfirmai positif pada Rabu (10/11/2021). Dari 95 kasus, 50 kasus diantaranya dari hasil tracing klaster takjiah Sedayu.

Pemda DIY pun segera meminta Satgas Covid-19 melakukan investigasi secara menyeluruh. Apalagi saat ini klaster tersebut membuat kasus terkonfirmasi positif di kedua Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman bertambah setiap harinya.

"Dari hasil investigasi sementara, klaster [sedayu] ini muncul dari siswa dari rumah, kemudian menularkan ke teman-teman lain. Juga ada guru yang terindikasi membawa [virus] dari rumah dan menularkan di sekolah," ungkap Kadarmanta Baskara Aji, Sekda DIY, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (10/11/2021).

Untuk mengantisipasi munculnya klaster-klaster baru di sekolah, Pemda DIY memutuskan untuk mengurangi durasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Setiap sekolah wajib menyelenggarakan PTM tidak lebih dari 2,5 jam per harinya.

Pengurangan durasi PTM dilakukan untuk menghindari waktu istirahat. Para siswa dimungkinkan lalai menerapkan protokol kesehatan selama jam istirahat. Pada jam istirahat, siswa dikhawatirkan berkerumun dan melepas masker saat makan.

"Ini bisa meningkatkan potensi penularan virus," kata Dia.

Aji menambahkan, pemangkasan jam PTM berlaku secara menyeluruh di seluruh sekolah. Diharapkan kebijakan tersebut memutus mata rantai penularan Covid-19 di sekolah.

Sebab munculnya klaster takjiah Sedayu tersebut mengindikasikan Satgas Covid-19 di sekolah lengah. Sehingga penularan secara masif terus terjadi saat ini.

"Satgas seharusnya menegakkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah karena kalau muncul penularan berarti ada kelengahan dari satgas sekolah yang melonggarkan kerumunan," paparnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan tren penambahan kasus dimungkinkan masih fluktuatif selama beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan aktivitas masyarakat yang dilonggarkan.

"Tapi nggak papa [fluktuatif], yang penting bisa kontrol. Dalam arti cepat penanganannya," ungkapnya.

Sultan menambahkan, Pemda memastikan fasilitas pelayanan kesehatan di DIY siap untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Termasuk ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan di DIY.

Pemda DIY juga memastikan ketersediaan oksigen untuk mensuplai kebutuhan oksigen pasien Covid-19. Bika sewaktu-waktu terjadi krisis oksigen maka bisa langsung ditangani.(*)