Kongres Pustakawan, Momentum Reformasi Organisasi Profesi

Kongres Pustakawan, Momentum Reformasi Organisasi Profesi

TANGGAL satu hingga tanggal empat bulan November tahun 2022 ini. Ikatan Pustakawan Indonesia akan menyelenggarakan Kongres XV di Hotel Vasa Surabaya. Ikatan Pustakawan Indonesia disingkat IPI dan dibaca I-Pe-I  ini lahir pada bulan Juli tahun 1973. IPI merupakan organisasi profesi para pustakawan. Kepengurusan organisasi ini terdiri dari pengurus pusat sampa pengurus daerah tingkat kabupaten/kota. Melihat tahun kelahirannya, organisasi ini tidak bisa dibilang sebagai organisasi kemarin sore. IPI adalah organisasi yang sudah lama malang melintang di dunia kepustakawanan di Indonesia. IPI adalah  organisasi yang berusia hampir setengah abad dan memiliki ribuan anggota di seluruh Indonesia. Potensi sumber daya manusia perpustakaan di organisasi ini sungguh luar biasa.

Namun demikian, melihat perjalanan organisasi IPI ada beberapa hal yang perlu dibenahi, agar peran dan fungsi organisasi ini dapat berjalan optimal. Sebagaimana tersebut dalam pasal 34 ayat 2 UU tentang Perpustakaan, organisasi profesi berfungsi untuk memajukan dan memberi perlindungan profesi kepada pustakawan. Perlu langkah strategis agar peran organisasi IPI dapat ditingkatkan.

Kongres Ikatan Pustakawan Indonesia

Kongres merupakan forum tertinggi di sebuah organisasi. Demikian pula dengan organisasi para pustakawan. Forum ini merupakan forum yang sangat tepat untuk memperbaiki arah dan perjuangan organisasi. Pada kongres IP ke XV tahun ini, akan dilakukan pemilihan ketua umum Pengurus Pusat IPI. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga akan dibahas pada kongres ini. Apakah ada perubahan signifikan untuk menyesuaikan perkembangan zaman atau tidak.

Sebagai sebuah organisasi profesi pustakawan tingkat nasional, sudah selayaknya bila IPI dipimpin oleh seorang pustakawan yang memiliki puncak karir. Puncak karir pustakawan adalah Pustakawan Ahli Utama. Menjadi hal logis bila Ketua PP IPI adalah pustakawan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Mengapa? Karena di Perpustakaan Nasional RI terdapat pustakawan ahli utama yang tentu memiliki pengalaman lebih banyak. Pengalaman di dalam negeri dan luar negeri.  Pustakawan di Perpustakaan Nasional adalah para ASN, sehingga ada batas umur dalam kedinasan. Oleh karena itu hendaknya IPI dipimpin oleh pustakawan yang masih berdinas aktif sebagai pustakawan sampai masa jabatan ketua umum selesai. Pustakawan yang masih aktif tentu lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan pustakawan dan lebih mudah menyesuaikan dengan regulasi terkait kepustakawanan. Menjadi hak anggota yang diwakili oleh pengurus daerah untuk memilih sang nahkoda organisasi yang diyakini dapat membawa kapal organisasi dengan langkah cepat, kreatif dan inovatif.

Pucuk pimpinan dapat dipilih dari Pustakawan Ahli Utama di Perpustakaan Nasional namun sebagai organisasi besar dan beranggota ribuan seluruh Indonesia, alangkah bijaksana jika kelengkapan personal pengurus pusat dapat mengakomodir pustakawan di seluruh Indonesia. Zaman ini jarak bukan merupakan halangan untuk rapat dan pertemuan koordinasi. Bukankah kita sudah hampir setiap hari melakukan pertemuan secara daring?

Keanggotaan organisasi pustakawan juga perlu dibenahi. Anggota adalah para pustakawan apalagi pengurusnya. Masyarakat kepustakawanan non pustakawan dapat diakomodir menjadi anggota luar biasa. Keanggotaan ini dapat dibuktikan dengan terbitnya kartu anggota IPI. Kartu anggota IPI dapat dibuat seperti Kartu Tanda Penduduk, artinya dikeluarkan oleh pengurus daerah tingkat provinsi. Nomor anggota menyesuaikan daerah masing-masing. Seperti halnya KTP yang mencantumkan kode provinsi dan kabupaten bahkan kecamatan. Pengurus daerah dapat berkontribusi dana dengan menyetorkan sebagian iuran anggota ke pengurus pusat.

Tentu ada banyak kebaikan dan kemajuan yang telah dicapai oleh organisasi IPI. Namun perbaikan dan pembenahan untuk menjadi lebih baik tetaplah harus dilakukan oleh organisasi apapun. Waktu empat hari cukup untuk membuat agenda perubahan mendasar di organisasi. Akhirnya selamat berkongres para pustakawan, selamat bermusyawarah Ikatan Pustakawan Indonesia. Salam Pustakawan! **

Sarwono

Ketua PD Ikatan Pustakawan Indonesia DIY

Pustakawan UGM