Label Beras Delanggu Banyak Disalahgunakan Pedagang

Label <i>Beras Delanggu</i> Banyak Disalahgunakan Pedagang

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kabupaten Klaten tahun 2021 dipusatkan di sub terminal Karang Delanggu, Sabtu (16/10/2021). Pengurus DPC Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Kabupaten Klaten sebagai penyelenggara, mengusung tema "Melestarikan dan Membumikan Beras Delanggu" pada acara yang dihadiri Wakil Bupati Yoga Hardaya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Sosial dan P3AKB (Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Muh. Nasir, Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Agus Suprapto, perwakilan OPD terkait dan Forkompimcam Delanggu.

 

Wakil Bupati Yoga Hardaya berharap, melalui Hari Pangan ini semua pihak ikut mendukung kemandirian pangan. Sebab, hal itu salah satu strategi percepatan pembangunan, khususnya ketahanan pangan. Dalam rangka membumikan beras Delanggu, sudah dilakukan modifikasi benih dengan nama Srinar dan Srinuk.

"Saat ini sudah dikembangkan di Klaten. Untuk benih masih terbatas sehingga belum bisa menyeluruh," katanya.

Namun, untuk kemandirian ketahanan pangan telah ada instruksi bupati untuk beli beras Srinuk yang digiling oleh penggiling lokal Klaten.

Sekretaris DPP Perpadi, Riyanto Joko Nugroho yang hadir pada acara itu menanggapi positif peringatan Hari Pangan Sedunia 2021.

Menurutnya, beras Klaten khususnya beras Delanggu memang luar biasa dan terkenal pulen. Keunggulan lainnya pada tekstur beras. "Beras Delanggu banyak dipakai orang namanya, padahal bukan produksi Delanggu. Beras Delanggu kita hidupkan lagi. Bagaimana caranya kita sukseskan beras Delanggu ke tingkat nasional," ujar Joko Nur, panggilan akrab Riyanto Joko Nugroho.

Dia berharap, pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian harus mensupport total beras Delanggu. Apapun model dan bantuannya agar bisa mengangkat kembali nama besar beras Delanggu. Delanggu kata dia, juga ada beras rojolele. Dan bupati juga telah meluncurkan varietas Srinuk yang embrionya dari rojolele Delanggu.

Ketenaran beras Delanggu juga diakui Ketua DPD Perpadi Jawa Tengah H Tulus Budiono. Menurut dia, pada saat masih SD dan SMP dulu orang tua kalau tidak beli beras Delanggu tidak jadi.

"Sekarang orang Boyolali, Semarang dan lain sebagainya juga membuat brand beras C4 Delanggu. Mohon beras Delanggu di patenkan," pintanya.

Ketua DPC Perpadi Klaten Mukhlis Mursidi SE ingin merk beras Delanggu kembali jaya dan bangkit. Karenanya dia berharap beras Delanggu dipatenkan agar tidak bisa digunakan wilayah lain dan hanya dimiliki oleh warga Klaten umumnya dan Delanggu khususnya. *