Lansia Tangguh Tidak Bisa Terwujud Tiba-tiba

Lansia Tangguh Tidak Bisa Terwujud Tiba-tiba

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Mewujudkan Lanjut Usia (Lansia) tangguh, produktif, mandiri dan bermartabat tidak bisa dilakukan tiba-tiba tetapi harus dengan persiapan panjang, di antaranya melalui pendidikan sepanjang hayat.

Selain itu, juga tidak harus sekolah formal melainkan bisa belajar dari keluarga dan lingkungan. Kini, dengan dipersiapkan kurikulum yang tepat serta sesuai kebutuhan, para lansia akan merasa aman nyaman.

Hal itu mengemuka pada presentasi desiminasi hasil  penelitian Model Integrasi Sekolah Lansia (ISL) dalam Bina Keluarga Lansia (BKL) sebagai upaya pencapaian tujuh dimensi Lansia Tangguh, Jumat  (27/11/2020), di Kantor Perwakilan BKKBN DIY.

Direktur IRL Dra Endah Kurniasih SKM MPH menyampaikan paparannya mengenai konsep OR tentang materi ISL dalam BKL sebagai  pencapaian tujuh dimensi Lansia Tangguh. Tidak bisa dielakkan, populasi lansia ke depan akan makin meningkat.

Hasil penelitian tentang Model Integrasi Sekolah Lansia disampaikan Ir Sri Sugiharti MKes, peneliti BKKBN DIY, dengan reviewer Prof Dr Drg Tri Budi W Rahardjo MS, Rektor URINDO Jakarta dan Dewan Pembina IRL serta dosen UNY Dr Nurul Khotimah.

Melalui presentasi yang disampaikan secara panel itu terungkap penelitian yang berlangsung bulan Februari di Dayakan Pengasih Kulonprogo itu minatnya cukup besar. Bahkan ada yang datang dari luar wilayah "memaksa" menjadi peserta.

Kegiatan itu dihadiri narasumber di antaranya ahli pertanian yang mengajarkan tanaman buah dalam pot maupun kegiatan ekonomis produktif. Di bidang kesenian peserta tertarik musik keroncong.

Kepala Kantor Perwakilan BKKBN DIY Dr Ukik Kusuma Kurniawan SKM MPS MA dalam sambutan tertulis dibacakan Koordinator Bidang KSPK dr Iin Nadzifah Hamid menyatakan, salah satu pembelajaran sekolah lansia adalah peran mereka terutama yang masih potensial dalam keluarga dan masyarakat guna mewujudkan tujuh Dimensi Lansia Tangguh.

Penelitian ini merupakan kerja sama Indonesia Ramah Lansia dengan BKKBN DIY.

Dalam laporannya Aji Nugroho menyampaikan kegiatan ini dilatarbelakangi populasi lansia tahun 2013 tercatat 8,9 persen, tahun 2050 diproyeksikan meningkat 21,4 persen.

Hasil proyeksi penduduk 2010-2035 Indonesia memasuki periode lansia atau aging. DIY mempunyai proporsi penduduk lansia tertinggi. Kualitasnya harus diperhatikan. (*)