Lelang Padat Karya Gagal Lagi

Lelang Padat Karya Gagal Lagi

KORANBERNAS.ID--Untuk ketiga kalinya lelang proyek padat karya Kabupaten Bantul tahun 2019 gagal menghasilkan pemenang guna memasok material di 193 titik lokasi proyek.
      
"Kegagalan itu karena faktor teknis dan non teknis. Secara teknis karena penambang batunya belum memiliki ijin. Kalau non teknis saya harus tahu secara pasti penyebabnya dulu dan kebenaran info yang saya dapat,baru akan saya sikapi,"kata anggota DPRD Bantul,H Supriyono Msi saat pers rilis di RM Andrawina,Senin (16/9/2019) siang.
        
Adanya gagal lelang yang ketiga kalinya sementara saat ini sudah pertengahan September tentu merugikan masyarakat. Karena sudah banyak yang mengharap pelaksanaan pembangunan senilai total Rp 19 miliar tersebut. Selain fisik,adanya padat karya juga meningkatkan ekonomi masyarakat dengan honor atau upah yang mereka terima.
       
"Kalau sampai tidak terlaksana dan jadi Silpa (di APBD Bantul,) masyarakat jelas dirugikan. Untuk itu saya meminta kepada pihak terkait,segera lelang dan proyek bisa berjalan,"kata politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu.
 
Sekretaris komisi D DPRD Bantul  periode 2014-2019 ini juga berharap,jika memang akan ada lelang ke 4 agar secepatnya dilakukan. Mengingat selain segera habisnya tahun 2019 juga musim hujan segera datang.
 
"Infonya kalau lelang akan dibagi menjadi Bantul timur,tengah dan barat. Saya rasa itu menyalahi Pagu dan bisa menimbulkan kerawanan lain berupa gejolak di masyarakat. Misal ada yang lelangnya lancar namun ada yang gagal,akan timbul kecemburuan," katanya.

Dan kegagalan lelang padat karya menurut Supriyono baru terjadi tahun ini ,semenjak dirinya duduk sebagai wakil rakyat 5 tahun silam.
    
Sementara Suroyo ketua Pokmas Dusun Sambeng 1 Desa Poncosari Kecamatan Srandakan mengatakan jika pihaknya sudah membuat kelompok dengan 30 anggota terkait padat karya sejak setengah tahun lalu. Namun hingga kini proyek berupa cor blok jalan itu belum juga realisasi. Warga sudah banyak yang bertanya.
   
"Karena Agustus itu infonya rapat terakhir dan segera cair. Namun nyatanya hingga kini proyek belum berjalan. Banyak yang tanya ke saya,"katanya. Apalagi proyek tersebut sudah disosialisasikan,termasuk dirinya bersama Dukuh Sambeng 1 Fitra Risdiyanto sudah pernah datang ke Disnakertrans dan mendapat sosialisasi lengkap soal proyek itu.
   
Senada dikatakan Fitra jika warga sudah banyak yang menanyakan kapan jalan akan dibangun. Jalan tersebut,merupakan jalan yang berada di RT 01 dan sudah rusak. Padahal jalan tadi menjadi penghubung utama antara Dusun Sambeng 1 ke sarana sekolah maupun tempat ibadah.
   
"Kami sangat berharap proyek padat karya bisa terealisasi. Ini besar manfaatnya bagi masyarakat kami," tandasnya.
   
Bukan hanya dari Srandakan,namun perwakilan Pokmas dari kecamatan lain yang hadir di pertemuan tersebut juga mengeluhkan hal yang sama.  Selain Cor blok jalan proyek padat karya di Bantul juga menyasar untuk proyek talud dan bangket jalan. (yve)