Lembaga Pendidikan Harus dalam Pengawasan Pemda

Lembaga Pendidikan Harus dalam Pengawasan Pemda

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri di Jalan Samas KM 21 Karen, Kalurahan Tirtomulyo, Kretek, Bantul menggelar wisuda siswa di Hotel Ros In, Jumat (17/6/2022) sore.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Bantul Hj Emi Masruroh S.Pd, Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko M.Pd, anggota Komisi D DPRD Bantul Suradal, komite PKBM dan tamu undangan lain.

Total  wisudawan ada 38 siswa, terdiri lulusan kejar paket A (setara SD) 17 siswa, paket B (setara SMP) 11 siswa dan paket C (setara SMA) 10 siswa. "Untuk kejar paket C terdiri jurusan IPS 7 anak dan jurusan IPA ada 3  anak," kata Yuli Sutanta A.Md, pengelola PKBM.

Peraih nilai terbaik mendapatkan penghargaan saat wisuda tersebut. Untuk Kejar paket A juara 1 Rijal Aryasatya Ardhana, juara 2 Shelomita Saqila Abraham dan juara 3 Tazkia Afanin Romadhoni.

Untuk kejar paket B juara 1 Lulu Lyanasari, juara 2 Riska Amalia F dan juara 3 Midkal Amruna. Sedangkan paket C juara 1 Nadhila Dhea Ulwan, juara 2 Theodore Galih Prabowo dan juara  3 Diva Priska TS.

Yuli menambahkan, mereka yang menyelesaikan pendidikan kesetaraan di PKBM Mandiri bukan hanya dari Bantul atau DIY saja. Namun banyak juga siswa yang berasal dari luar DIY, mengenyam pendidikan kesetaraan di PKBM yang meraih  nilai kinerja “A” dan kelembagaan terakreditasi “A” tersebut. Misalnya dari Semarang dan Purbalingga.

“Untuk siswa kami, 89 persen adalah usia sekolah.  Kalau yang di atas  21 tahun hanya 11 persen,” katanya. 

Siswa Paket A dan paket B, lanjut Yuli, telah melakukan ujian kesetaraan atau jika di lembaga formal disebut ujian sekolah. Paket B, Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) mulai 8 April dan Paket A mulai 10 April. Untuk ASPD semua mengikuti prosesnya. Semua juga mengerjakan ujian modul. Untuk nilai sikap baik dan semua data tadi telah diapload di Dapodik.

Sementara Suradal memberikan apresiasi kepada PKBM Mandiri yang sangat konsisten dalam menggelar pendidikan kesetaraan. “Ini adalah alternatif  bagi masyarakat kita yang mengalami hambatan dalam menempuh pendidikan formal. Dan ini setara,” kata  Suradal.

Sebagai lembaga pendidikan, PKBM Mandiri terdaftar dan dalam pengawasan pemerintah, termasuk pemerintah daerah dalam segala kegiatan maupun kurikulum pembelajaranya

“Ini pendidikan yang terpantau Pemda. Memang sudah seharusnya semua lembaga pendidikan harus dalam pantauan. Jangan sampai lepas,” kata politisi PKB tersebut.

Jangan sampai aktivitas atau pun pembelajaran yang dilakukan  sebuah lembaga, tidak diketahui.

“Jangan sampai kita kecolongan ada lembaga pendidikan yang ternyata mengajarkan paham yang tidak sesuai NKRI. Jadi semua lembaga pendidikan harus dalam pengawasan,” tandasnya.

Sementara Isdarmoko mengatakan, pendidikan kesetaraan tidak boleh lagi dipandang sebelah mata, namun sudah setara. Di lembaga yang menggelar pendidikan kesetaraan sudah ada kurikulum  yang disesuaikan dengan sistem pendidikan nasional.

“Pendidikan keseteraan ini punya nilai yang sama dengan lembaga formal,” kata Isdarmoko.

Mereka yang lulus dari kejar paket juga bisa menempuh pendidikan di jenjang pendidikan di atasnya. Misalnya lulus paket C bisa melanjutkan kuliah. (*)