Longsor di Gunungkidul, Ibu dan Anak Tewas Tertimbun

Longsor di Gunungkidul, Ibu dan Anak Tewas Tertimbun

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Hujan deras yang terus mengguyur berbagai wilayah dalam beberapa hari ini menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor di Gunungkidul.

Di Kapanewon Semin tepatnya Padukuhan Blembem Kalurahan Candirejo, dua orang warga, Karso (90) dan Karni (54), yang merupakan ibu dan anak, tewas akibat tertimbun rumah dan bukit yang longsor.

Salah seorang warga Blembem Kalurahan Candirejo, Sarimin, Sabtu (19/11/2022), mengungkapkan hujan deras terjadi sejak sore. Sabtu sekitar pukul 03:00 suara gemuruh terdengar dari bukit di belakang rumahnya. Merasa tak aman, ia membangunkan istri dan anaknya untuk bergegas meninggalkan rumahnya.

Namun terdapat dua keluarganya yang tidak berhasil menyelamatkan diri dari bencana tanah longsor ini. Keduanya adalah Karso (90) dan Karni (54), yang akhirnya tertimbun material longsoran. "Di lokasi ini ada lima rumah. Yang tertimpa longsoran tiga rumah," kata Sarimin.

Pantauan di lokasi kejadian, relawan dan petugas serta warga berada di lokasi kejadian untuk membersihkan puing-puing dan mengevakuasi benda-benda yang dapat diselamatkan. Karso dan Karni tertimbun longsoran masih dilakukan evakuasi.

Sementara, untuk dua orang ini masih tertimbun, masih proses evakuasi. “Kami mendatangkan alat berat untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan material longsor," ucap Hariyanto, Panewu Semin saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Lokasi kejadian memang sulit diakses. Berada di daerah agak tinggi dan tepat di lereng bukit.

Selain rumah dan dua orang tersebut, terdapat tujuh sepeda motor yang tertimbun reruntuhan. Sebanyak empat di antaranya berhasil dievakuasi dan tiga masih tertimbun.

Tidak hanya itu, beberapa ternak ada yang bisa diselamatkan dan ada yang masih tertimbun longsor.

Terpisah, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi,  mengatakan pihaknya fokus penanganan bencana di wilayah Semin khususnya Padukuhan Blembem. Selain itu, penanganan di Kapanewon lainnya juga dilakukan.

"Kalau untuk banjir kawasan utara khususnya bantaran sungai Oya semalam banjir, tapi air sudah surut," kata Sumadi.

Menurutnya, titik terparah terjadi di Kapanewon Semin dengan bencana banjir, longsor. Tidak hanya menyebabkan dua orang tertimbun, tetapi satu jembatan pada ruas jalan desa putus. (*)