Longsor di Selopamioro, Komisi A DPRD Bantul: Keselamatan Warga Prioritas

Longsor di Selopamioro, Komisi A DPRD Bantul: Keselamatan Warga Prioritas

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Wakil Ketua Komisi A DPRD Bantul, Hj Suratun SH dan anggota komisi, H Sukardiyono, meninjau rumah milik Samino (50) warga RT 03 Siluk 2 Kalurahan Selopamioro Imogiri Bantul, Senin (14/11/2022) siang.

Rumah Samino terancam ambrol setelah tanah di dekat rumahnya longsor. Kedatangan wakil rakyat ini disambut hangat istri Samino yakni Kasrini dan warga sekitar.

Tampak hadir di lokasi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Agus Yuli Herwanta MM, Panewu Imogiri Slamet Santosa SIP, Lurah Selopamioro Sugeng dan warga sekitar.

“Kedatangan kami kemari ingin ngaruhke warga yang saat ini tertimpa musibah. Sekaligus melihat langsung kondisi yang ada. Memang mengkhawatirkan, karena posisi rumah persis berada di atas perbukitan dan di bawah tanahnya telah longsor,” kata Suratun kepada koranbernas.id di lokasi.

Untuk itulah dirinya meminta kepada pihak terkait, termasuk dalam hal ini BPBD, melakukan upaya antisipasi terhadap kemungkinan longsor susulan yang bisa saja menyeret rumah jatuh ke bawah perbukitan.

Antisipasi bisa dilakukan berupa pembuatan talud di tepi perbukitan.  Atau  bisa juga dilakukan upaya relokasi ke tempat yang lebih aman. “Keselamatan warga harus menjadi prioritas dan yang utama,” katanya.

Jangan sampai bencana sampai merenggut korban jiwa di Bantul. Maka berbagai upaya harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait. “DPRD Bantul, tentu memberikan dukungan terkait mitigasi bencana, baik dalam hal kebijakan ataupun support anggaran,” tandasnya.

Samino kepada anggota dewan mengatakan longsor bukit pada sisi barat rumahnya itu terjadi Minggu (13/11/2022) malam usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat. Saat tengah istirahat  bersama keluarganya, dia kaget mendengar suara keras reruntuhan. Ternyata setelah dicek tanah di dekat rumahnya longsor.

Nggih matur nuwun kagem Bapak Ibu Dewan sampai lokasi. Kami  berharap rumah kami bisa aman kembali,” katanya.

Usai berdialog, Suratun menyerahkan bantuan sejumlah uang  kepada Kasrini agar bisa digunakan untuk membantu keperluan keluarganya. Di rumah itu selain sepasang suami istri tersebut, turut tinggal dua anak mereka yakni Hayarti dan Rian.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Bantul Hj Suratun SH dan anggota H Sukardiyono memberikan bantuan saat meninjau rumah milik Samino yang terancam longsor di  RT 03, Siluk 2 Kalurahan Selopamioro Imogiri, Senin (14/11/2022). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Lurah Sugeng mengatakan wilayahnya memang ada beberapa titik yang termasuk rawan bencana. Permukiman yang berada di tepi sungai sudah dilakukan relokasi. Sedangkan permukiman di perbukitan Siluk segera menyusul.

“Di Siluk ada 20 rumah yang rawan, karena tanah yang mereka tempati sewaktu-waktu bisa terkena longsor. Rencana relokasi akan dilakukan. Kalau rumah Pak Samino ini dulu aman, tapi sekarang sudah mengkhawatirkan jadi  akan segera kami tangani,” katanya.

Sementara itu Agus Yuli mengatakan, untuk menghadapi ancaman bencana, pihaknya telah meminta 29 lurah menyiapkan tempat evakuasi. Semua untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, misal harus evakuasi tidak bingung mencari tempat.

Adapun 29 kalurahan tersebut adalah Srimartani, Srimulyo, Wonolelo, Pleret, Wukirsari, Selopamioro, Girirejo, Imogiri, Karangtalun, Karangtengah, Sriharjo, Tirtonirmolo, Bangunjiwo dan Banguntapan.

Kemudian, Bangunharjo, Guwosari, Sumbermulyo, Sidomulyo, Srigading, Parangtritis, Mangunan, Muntuk, Srihardono, Seloharjo, Wijirejo, Trimulyo, Poncosari, Trirenggo serta Argosari.

“Penyiapan ini adalah bentuk antisipasi. Dan kita telah menetapkan darurat bencana hidrometeorologi sejak 26 September hingga 25 Desember. Dan ini bisa diperpanjang mengingat informasi dari BMKG puncak hujan diperkirakan pada bulan Februari hingga Maret 2023, meskipun bisa bergeser,” kata Agus Yuli.

Selain itu, pada 29 kalurahan tersebut juga dibentuk  pos pantau becana yang difungsikan mulai 14 Oktober silam. Pos pantau diberikan bantunan permakanan seperti gula, teh, kopi, minyak dan mi instan.

Longsor yang mengancam rumah Samino di RT 03, Siluk 2 Kalurahan Selopamioro Imogiri Bantul. (istimewa)

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih secara terpisah  meminta kepada Kepala Pelaksana BPBD untuk mengkoordinasikan semua lini kaitan antisipasi bencana.  Seperti,  menyiapkan perahu karet, senso (gergaji mesin - red), tenda dan keperluan lain yang dibutuhkan saat bencana.

“Harus dipetakan semua, mulai pembagian tugas, juga peralatan pendukung dan relawan agar bagaimana Bantul semua bisa di-cover dan tidak ada korban akibat bencana,” katanya.

Tidak lupa, bupati juga meminta agar dilakukan pemangkasan  batang pohon utamanya yang berada di tepi jalan raya. Rumah sakit diminta menyiapkan sarana kesehatan yang dibutuhkan.

“Bencana tidak pernah kita anggaran secara definitif  di OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Tetapi kita ada Belanja  Tidak Terduga (BTT) untuk menghadapi bencana. Sekitar Rp 10 miliar, insyaallah cukup. Tetapi semua tergantung intensitas dan eskalasi bencana. Kalau kurang ada lembaga seperti Baznas, dan tentu gotong royong warga  Bantul,” katanya. (adv)