Lupa Gunakan Masker, Perangkat Desa Tak Kebal Operasi Yustisi

Lupa Gunakan Masker, Perangkat Desa Tak Kebal Operasi Yustisi

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Operasi yustisi dalam rangka penegakan protokol kesehatan (prokes) di depan Kantor Desa Jetis Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten, Jumat (22/01/2021) pagi, menarik perhatian petugas. Salah satu di antara warga yang terjaring karena tidak memakai masker, ternyata adalah oknum perangkat desa.

Menariknya, perangkat desa yang seharusnya menjadi teladan, langsung didata dan dibina oleh petugas. Namun, perangkat desa yang terjaring bukan dari Desa Jetis, melainkan dari Desa Trasan Kecamatan Juwiring. Perangkat desa yang tidak disebutkan identitasnya itu terjaring ketika baru pulang dari sawah.

Saat itu, oknum perangkat desa tersebut bersama dengan salah seorang anaknya melintas di depan kantor desa Jetis dengan mengendarai dua unit sepeda motor. Keduanya tampak membawa karung berisi panenan.

Ketika hendak belok kanan ke arah Desa Butuhan itulah petugas gabungan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Delanggu TNI-Polri dan Satgas Desa Jetis langsung menghadang. Tak ayal keduanya langsung didata dan diberikan pembinaan. Setelah itu petugas memberinya masker dan memperbolehkan melanjutkan perjalanan.

"Beliau Modin (Kaur Kesra Trasan). Operasi ini sanksinya KTP ditahan, tapi kami melakukannya secara persuasif dan mengedukasi warga agar selalu mematuhi protokol kesehatan," kata Kepala Desa Jetis, Rudi Purwanto.

Rudi yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Desa Jetis menambahkan kegiatan tersebut kerjasama Satgas Kecamatan dan Satgas Desa. Kegiatan itu dalam rangka menyadarkan dan mengedukasi warga agar setiap beraktivitas diluar rumah selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

Di Desa Jetis sendiri kata dia, kesadaran warga untuk mematuhi protokol Kesehatan sudah tinggi. Itu ditandai dengan status wilayah desa yang zona hijau dan yang terjadi dalam operasi yustisi adalah warga desa lain yang sedang melintas.

Terkait dengan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayahnya, Rudi Purwanto menjelaskan pada jam 9 malam toko-toko dan warung sudah menutup usahanya.

Informasi yang dihimpun dari petugas dilokasi menyebutkan dalam operasi tersebut setidaknya ada belasan warga yang dijaring karena tidak memakai masker.