Mahasiswa KKN Bantu Layanan Kesehatan Lansia

Mahasiswa KKN Bantu Layanan Kesehatan Lansia

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Saat ini COVID-19 mulai mengalami penurunan. Beberapa kegiatan masyarakat diizinkan untuk dilaksanakan.

Karenanya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Alma Ata (UAA) pun ikut terlibat dalam kegiatan posyandu di Padukuhan Watugedug, Guwosari, Pajangan, Bantul, Sabtu (23/7/2022) lalu.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap satu bulan sekali setelah angka COVID menurun. Pelaksana dari kegiatan ini adalah kader Padukuhan Watugedug, dibantu oleh Mahasiswa KKN-T UAA kelompok 14 Guwosari.

Posyanda lansia ini tidak jauh berbeda dengan posyandu balita seperti biasanya, hanya saja pesertanya terdiri dari lansia dengan rentang usia 60 tahun keatas. Namun hal tersebut bukan merupakan penghalang bagi lansia datang dalam kegiatan posyandu lansia.

Kegiatan yang dilakukan juga beragam. Diantaranya pemeriksaan kesehatan dan konseling. Mahasiswa juga mengajak senam para lansia serta game untuk mereka.

Game yang dilakukan tentang pengetahuan umum seperti Pancasila dan Padukuhan Watugedug, Guwosari, Bantul dan Penyampaian pemanfaatan BPJS Kesehatan,” papar Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T UAA kelompok 14 Watugedug, Guwosari, Bantul, Fatma Siti Fatimah, Kamis (28/7/2022).

Melalui pelaksanaan posyandu lansia, mahasiswa KKN-T UAA kelompok 14 di watugedug dapat aktif membantu kader dalam pemantauan kesehatan lansia. Mereka juga mendokumentasi catatan kesehatan melalui KMS setiap bulannya.

“Mahasiswa juga mengedukasi lansia atau keluarga lansia untuk memanfaatkan BPJS kesehatan ketika memeriksa lansia di Fasyankes. Melalui posyandu lansia ini harapannya lansia di Watugedug dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya,” paparnya.

Ditambahkan Ketua KKN-T UAA Kelompok 14 Watugedug, Guwosari, Pajangan, Bantul, Anang Fahrudin mereka membantu pelaksanaan Posyandu lansia membantu memberikan wadah untuk menjalin tali silaturahmi antar lansia. Selain itu mengingatkan kembali tentang wawasan kebangsaan dan keagamaan.

Gerakan senam lansia yang mereka ikuti sangat ringan karena mengingat umur peserta cukup susah untuk begerak. Salah satu gerakan senamnya adalah pencegahan stroke dan senam pinguin dengan durasinya waktu sekitar 20 menit.

“Jumlah lansia yang datang ada 25 orang. Setelah datang langsung dilakukan cek kesehatan dan penyampaian pemanfaatan BPJS Kesehatan. Selanjutnya kami mulai berkoordinasi dengan para kader posyandu lansia setempat, barisan untuk mempersiapkan senam lansia,” jelasnya.(*)