Mahasiswa Positif Covid-19, UIN Suka Lockdown Fakultas

Mahasiswa Positif Covid-19, UIN Suka Lockdown Fakultas

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, melakukan lockdwon atau kuncian sementara (kuntara) terhadap aktivitas di kampus tersebut. Hal itu setelah salah satu mahasiswanya dinyatakan positif terjangkit Corona Virus Disease (Covid-19).

Dr H Robby Habiba Abror SAg MHum selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan menyatakan benar kuntara atau lockdown sementara tersebut. Aktivitas kampus disterilkan selama tiga hari mulai 14-16 September 2020.

“Ya benar, ada satu mahasiswa kami yang menyatakan diri positif Covid, dan dia saat ini sudah pulang ke Jakarta, tapi sebelum pulang, yang bersangkutan sempat berinteraksi dengan teman-temannya,” ungkap Robby.

Seorang mahasiswa prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin memberikan pernyataan di media sosial (medsos) jika dirinya terjangkit virus corona setelah dilakukan test swab. Pihak kampus pun melakukan penelusuran (tracing) 50 orang mahasiswa yang diduga sempat berinteraksi dengan mahasiswa yang dinyatakan positif.

Terlebih lagi dari penuturan mahasiswa yang terjangkit Covid, dirinya sempat mengunjungi kampus pada 23 Agustus kemarin. Kemudian saat dilakukan uji cepat Corona di Jakarta, hasil swab pada 5 September menyatakan yang bersangkutan positif.

“Dari penuturan yang bersangkutan sempat bertemu dengan teman-teman, dan bahkan ada acara ke Dieng. Satgas (Covid) kampus kemudian melakukan pelacakan dan ada sekitar 50 mahasiswa yang sempat bersama dengan mahasiswa yang positif,” tuturnya, Senin (14/09/2020) siang.

Sampai saat ini, pihak kampus masih belum mendapatkan data adanya penambahan mahasiswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Memang sempat ada yang mengeluh pusing dan greges-greges (demam, red), maka kami langsung lakukan swab. Tapi, hasilnya sampai saat ini belum ada,” ujarnya.

Robby mengakui jika kasus mahasiswa yang terjangkit Covid-19 di UIN Sunan Kalijaga merupakan yang kedua kalinya terlacak. Meskipun saat ini, pihak UIN Sunan Kalijaga masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring.

“Ini sudah kedua kalinya. Sebab itu, kami memperketat protokol kesehatan di kampus. Perkuliahan pun masih online, dan UIN akan mulai pada 5 Oktober mendatang,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 UIN Sunan Kalijaga, Munir, mengakui kebijakan kuntara berawal dari posting-an mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir yang menjadi viral. Pihak kampus langsung menggali informasi dengan menghubungi mahasiswa yang positif tersebut.

“Saat kami telusuri dari chatting yang bersangkutan oleh dokter klinik yang juga anggota satgas, diperoleh keterangan bahwa yang bersangkutan terakhir masuk kampus pada 23 Agustus kemarin,” ungkap Munir.

Satgas Covid-19 UIN Sunan Kalijaga kemudian berkomunikasi dengan dokter di Puskesmas Depok, wilayah di mana mahasiswa tersebut indekost. Dari hasil komunikasi tersebut, orang-orang yang pernah menjalin kontak erat dengan mahasiswa tersebut tak perlu menjalani tes rapid karena masih dalam proses inkubasi.

“Tapi kami siap jika harus melakukan tes swab,” tandasnya.

Kuntara ini diberlakukan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam selama tiga hari mulai 14 September. Pihak kampus juga meminta kepada seluruh jajaran administrasi dan tenaga pendidik di fakultas tersebut melakukan karantina selama tiga hari.(*)