Markas Pemuda Pancasila Bantul Diserang Ratusan Massa

Markas Pemuda Pancasila Bantul Diserang Ratusan Massa

KORANBERNAS.ID,BANTUL --  Kantor  Majelis Pimpinan  Cabang (MPC)  Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bantul yang beralamat di pertigaan Cepit, Jalan Bantul, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon Bantul diserang  ratusan massa, Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

Penyerang yang mengenakan seragam Pemuda Pancasila  warna orange tersebut  melakukan aksinya sekitar  20 menit. Diawali  dengan memblayer motor, massa kemudian  melempari markas tersebut dengan  batu, kayu, bambu dan besi ke rumah milik Endarto yang juga menjadi kantor atau markas PP Bantul.

Tujuh orang yang sedang duduk dan minum kopi di teras rumah kaget mendapat serangan yang tidak terduga tersebut. Termasuk ketua MPC PP, Doni Bimo Saptoto.

Melihat massa yang merangsek mau masuk ke markas sekaligus rumah keluarganya, Doni beserta 2 kakak dan 4 keponakanya melakukanperlawanan sebisanya dengan mengambil barang yang ada di lokasi seperti sapu dan batu untuk mengusir massa  mundur.

Serangan itu berakhir saat  petugas baik dari kepolisian maupun TNI  berdatangan ke lokasi . Massa segera melarikan diri dari pertigaan Tembi ke arah timur.

Dari pantauan koranbernas.id, serangan tersebut membuat kaca pintu dan rumah hancur , dapur yang ada di sisi selatan markas juga berantakan. Begitupun dengan papan kayu  untuk usaha warung kopi yang ada di depan markas roboh.

”Jadi kami tidak menyangka kalau akan mendapat serangan seperti ini. Kalau memang niatnya bentrok, pasti kami sudah persiapkan sebelumnya termasuk anggota PP juga akan banyak bersiaga disini.  Jadi ini memang bukan bentrok, namun kami mendapat serangan,” kata Doni.

Massa diketahui merupakan kelompok PP yang baru saja menggelar acara di kantor MPW PP  DIY di Jalan Laksda Adi Sucipto. Mereka konvoi bergerak ke arah Bantul usai dari kantor tersebut.

Menurut Doni, ratusan orang  dengan mengendarai sepeda motor dan mobil tersebut berheti di

depan markas dan melakukan penyerangan.

“Kami yang sedang dudu ngopi kaget mendapat serangan tersebut,” katanya.

Terkait motif penyerangan,  Doni tidak mengetahui. Dirinya tidak bisa menduga-duga kaitan motif penyerangan. Namun dimungkinkan karena kepengurusan MPC PP Bantul yang dibekukan MPW PP DIY karena sikap MPC PP Bantul mendukung pasangan calon pada Pilkada 9 Desember mendatang.

“Ya itu adalah resiko yang harus diterima. Kalau motif bisa ditanyakan kepada yang menyerang. Dari Ketum memang meminta PP itu bersikap dalam Pilkada. Kenapa MPW PP DIY berbeda sikap dan membekukan kepengurusan PP Bantul hanya dengan surat. Jika memang mau dibekukan, semestinya saya dipanggil kemudian disidang dan diberitahu kesalahanya. Tidak bisa hanya dengan surat,” katanya.

Selain itu dirinya  tidak mundur sebagai ketua MPC PP Bantul bukan karena ambisi. Namun karena mengemban sesuai Muscab 2019 lalu yang secara aklamasi dirinya dipilih sebagai ketua MPC PP oleh 17 pengurus cabang se Bantul.

“Kecuali jika dari 17 pengurus cabag sudah tidak mempercayai saya, maka saya siap mundur dari kepengurusan,” ujarnya.

Dirinya melanjutkan terkait serangan tersebut, semua anggota PP Bantul diminta untuk menahan diri dan tidak melakukan gerakan appun. Dan proses  hukum akan dijalankan dengan melapor ke Polres Bantul agar kasus diusut tuntas.

Pihaknya  telah menunjuk Adi Susanto SH sebagai pengacara untuk melaporkan peristiwa tersebut. Juga  melaporkan kasus penyerangan ke MPP Pemuda pancasila Pusat di Jakarta.

“Saya ingin Bantul aman dan kondusif.  Kalau MPW DIY saya tidak komunikasi, demikian juga dengan Kota,” tandasnya.

Enam Orang Diamankan

Sementara itu Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyo SIK dan Dandim 0729/Bantul Letkol (Inf) Indra Gunawan nampak terjun ke lokasi guna memantau kondisi. Police line dipasang di lokasi dan tim inafis Polres Bantul nampak melakukan identifikasi.

Kepada wartawan Kapolres sore ini mengatakan jika ada 6 orang  yang diamankan terkait aksi penyerangan tersebut. Juga 2 unit mobil dan 1 unit sepeda motor yang diduga digunakan saat aksi penyerangan. Selain itu diamankan pula batu, kayu dan besi.

“Kalau motif masih kita dalami. Sedang dilakukan pengembangan dan pemeriksaan lebih lanjut.  Tetap ciptakan Bantul yang aman dan tentram,” katanya. (*)