Maybank Dukung Program Ketahanan Pangan dan Kewirausahaan Komunitas Ojek Difa

Maybank Dukung Program Ketahanan Pangan dan Kewirausahaan Komunitas Ojek Difa

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) menyalurkan bentuk kepedulian kepada salah satu komunitas penyandang disabilitas yaitu Ojek Difa di Yogyakarta, yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Ojek Difa, merupakan komunitas yang mengayomi para penyandang disabilitas, untuk dapat bekerja secara produktif dan berpenghasilan, di tengah masyarakat sebagai pengendara ojek.

Kepedulian Maybank Indonesia, diwujudkan dengan memperkenalkan program ketahanan pangan dan kewirausahaan komunitas disabilitas. Yakni melalui program pengembangan budidaya lele aquaponik sebagai alternatif sumber pendapatan, dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi.

Program pemberdayaan ekonomi ini, merupakan program kewirausahaan terintegrasi yang meliputi pengadaan sarana budidaya, pelatihan, pemantauan dan pendampingan program.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas serta penghasilan dari hasil penjualan usaha para penyandang disabilitas di tengah pandemi,” kata Esti Nugraheni, Head, Corporate & Brand Communication, Maybank dalam rilisnya, Selasa (1/9/2020).

Kegiatan kewirausahaan budidaya lele aquaponik, memberikan manfaat kepada 24 anggota komunitas Ojek Difa Yogyakarta.

“Situasi pandemi telah banyak mempengaruhi perekonomian anggota komunitas Ojek Difa karena mulai berkurangnya masyarakat yang menggunakan jasa kami,” kata Triyono Tama, pendiri Komunitas Ojek Difa.

Komunitas itu, kini menghadapi tantangan yang berat untuk bertahan hidup di tengah pandemic. Termasuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan melakukan berbagai upaya karena berkurangnya pendapatan ekonomi.

Esti Nugraheni mengatakan, pihaknya berharap program ketahanan pangan dan pemberdayaan ini dapat menjadi solusi alternatif yang mudah dan sederhana untuk diterapkan bagi komunitas Difa.

Program ini, diharapkan sekaligus dapat memberi manfaat untuk kelangsungan hidup dan perekonomian komunitas.

Komunitas Ojek Difa didirikan pada awal tahun 2015 oleh Triyono Tama bersama dengan beberapa relawan dan penyandang disabilitas lainnya. Seluruh operator yang mengemudikan Ojek Difa berasal dari masyarakat disabilitas kurang mampu di Yogyakarta.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta menyatakan bahwa angka kemiskinan di Yogyakarta diperkirakan naik sebesar tujuh persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan indeks kesenjangan masyarakat pun diperkirakan juga mengalami kenaikan dari 0,4 pada tahun lalu menjadi 0,5. (*)