Menaker Turun ke Daerah Jaring Masukan Program Kerja

Menaker Turun ke Daerah Jaring Masukan Program Kerja

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)  Dr Hj Ida Fauziyah MSi ikut menghadiri acara Talent Talks bertema Preparing For the Unknown: Harnessing Technology to Unleash Creative Potential di Yogyakarta.

Acara yang berlangsung di Silol Kafe Kotabaru itu dihadiri oleh Unit Layanan Disabilitas, Himpunan Wirausaha Disabilitas Indonesia, PPDI Yogyakarta, AIESESC Indonesia, IPPNU DIY serta mahasiswa dan talent muda dari berbagai perusahaan.

"FGD (Focus Group Discussion) ini untuk mendiskusikan ide-ide baru, saran, aspirasi, serta rekomendasi mengenai program-program kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini," kata Ida melalui rilisnya yang dikirimkan tim media dari kementerian, Jumat (30/12/2022).

Menteri mengatakan, setelah menghadapi lika liku dan bangkit dari pandemi Covid-19, setiap orang  dihadapkan tuntutan persaingan kerja yang lebih tidak hanya dengan talenta dalam negeri, melainkan dengan talenta di seluruh dunia.

"Pandemi menjadi motivasi kita untuk bangkit lebih kuat lagi. Banyak lembaga dunia berpendapat mengenai isu krisis global yang akan terjadi pada tahun 2023, Indonesia termasuk di antara sedikit negara yang mampu bertahan menghadapinya. Pandemi tidak dianggap hanya sebagai musibah, justru dengan adanya pandemi kita dipaksa mengikuti terjadinya percepatan industri 4.0," katanya.

Pandemi juga dimanfaatkan untuk lebih melek terhadap teknologi. Kemajuan digitalisasi mempercepat kehidupan masyarakat. Industri 4.0 menyebabkan banyak perubahan, di antaranya adalah adanya perubahan perilaku sosial ekonomi hingga pola hubungan kerja.

"Era ini juga menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan lama dan memunculkan tantangan dengan banyaknya pekerjaan baru. Tantangan tersebut kemudian menjadi pertanyaan apakah kita sudah siap menghadapinya? Dengan adanya kemajuan teknologi yang cepat dan masif, apakah kita mampu menghadapinya? Ini pertanyaan yang musti kita jawab bersama," lanjutnya.

Menteri mengakui, masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) bagi Indonesia. Profil ketenagakerjaan Indonesia didominasi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah (SMP ke bawah).

Apabila tidak disiapkan dengan kompetensi baru, akan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Ironinya, justru masyarakat pengangguran didominasi oleh orang-orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi yakni SMA sederajat, D1, D3 hingga sarjana.

Hal ini, kata Menteri, karena persiapan pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Untuk mengantisipasi adanya miss match antara kebutuhan pasar kerja dan calon pekerja, disiapkan  pelatihan dan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Tidak sedikit generasi milenial yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan vokasi lebih memilih menjadi enterpreneur, mereka dapat bekerja dengan bebas dan tidak terikat kontrak," lanjut menteri.

Adanya program-program yang telah disediakan oleh pemerintah bertujuan untuk mewadahi anak muda dengan berbagai kepentingan. Harapannya akan banyak muncul enterpreneur muda baru dan berbakat.

Managing Director Talenthub, Ahmad Luthfi, menambahkan potensi talenta digital menjadi sebagian dari harapan ke depan. Diakui, talenta digital di Yogyakarta merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Talenta-talenta di bidang IT yang banyak bekerja di perusahaan unicorn di Jakarta, berasal dari Yogyakarta.

Kementerian Ketenagakerjaan melalui telenthub memfasilitasi untuk dapat berhubungan dengan komunitas-komunitas digital Internasional.

"Platform Siap Kerja merupakan program yang ada di Kemenaker dan dapat diakses melalui website https://siapkerja.kemnaker.go.id," katanya.

Pada platform ini tersedia ratusan pelatihan tidak berbayar dan dapat diakses kapan pun. Pelatihan-pelatihan tersebut bertujuan untuk up skilling para talenta muda, agar memenuhi kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja.

Kemenaker juga menyediakan platform Bizhub yang dapat diakses melalui website https://bizhub.kemnaker.go.id/ yang sangat bermanfaat bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. (*)