Mitigasi Bencana Meminimalisir Korban

Mitigasi Bencana Meminimalisir Korban

KORANBERNAS.ID,BANTUL-- Pangkalan TNI AL Yogyakarta menggelar pelatihan penanggulangan bencana yang dibuka oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Kolonel Laut (KH/W) Damayanti, di Pantai Samas Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden,Bantul,Senin (13/6/2022).

Kegiatan selama tiga hari ke depan ini diikuti unsur TNI, Polri, Pemda, BPBD, Basarnas, BMKG, Dinas Kesehatan, pelajar dan masyarakat maritim. Kegiatan ini juga untuk mewujudkan tujuan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut  (Dawilhanla) dalam perspektif kepentingan masyarakat.

“Wilayah kita ini rawan terhadap berbagai ancaman bencana seperti gempa bumi dan tsunami. Misalnya  saja gempa bumi tahun 2006. Maka pembekalan pengetahuan dan pelatihan tentu besar artinya bagi peserta dan juga masyarakat pesisir termasuk di kawasan Pantai Samas ini,” kata Damayanti.

Menurut Danlanal, mitigasi terhadap bencana kendati hal itu tidak pernah diharapkan sangat dibutuhkan. Karenanya kemampuan  pra bencana, saat bencana dan paska bencana harus dikuasai.

"Hal ini penting agar korban bisa diminimalisir, termasuk dampak negatifnya," ujarnya.

Untuk itu pelatihan yang digelar sesuai arahan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono melalui Staf Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Spotmaral) melalui Program Pelatihan Penanggulangan Bencana (LATGULBEN) TA. 2022 dilakukan. Pelatihan ini diharapkan membangun kesadaran terhadap pentingnya memahami karakteristik ancaman sekaligus penanggulangan bencana alam di daerah rawan bencana yaitu wilayah pesisir pantai selatan Pulau Jawa

Pelatihan Penanggulangan Bencana ini, lanjut Danlanal  merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh TNI AL melalui Spotmaral yang dilaksanakan tiap tahun. Kegiatan diutamakan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana.

“Kegiatan ini juga memiliki tujuan menumbuhkan kesadaran, peningkatan kemampuan diri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera penyiapan alat peralatan, serta menyelamatkan diri dari resiko ancaman dan menghadapi terjadinya ancaman bencana alam gempa bumi di daerah pesisir,” lanjutnya.

Pemateri dalam pelatihan ini adalah Spotmar dan Balai Kesehatan Lanal Yogyakarta, serta dari BPBD Bantul. Adapun  materi pelatihan meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, penanganan korban gempa bumi, sistem komando penanganan darurat bencana, mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi, manajemen kesiapsiagaan bencanan, prosedur pelaksanan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko dan materi TTX (Table Top Exercise) dari Lanal Yogyakarta. (*)