Munas Kadin Siap Dihelat dengan Protokol Kesehatan Ketat

Munas Kadin Siap Dihelat dengan Protokol Kesehatan Ketat

KORANBERNAS.ID, KENDARI – Persiapan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kota Kendari telah mencapai 90 persen. Panitia lokal Munas Kadin selalu berkoordinasi dengan panitia pusat bahwa pelaksanaan Munas tidak berubah yakni tetap dimulai pada 30 Juni 2021.

Ketua Panitia Lokal Munas Kadin, Suwandi Andi, mengatakan Presiden Joko Widodo dipastikan hadir saat pembukaan Munas. Persiapan panitia Munas sendiri sudah selesai, mulai dari pemasangan atribut, perhotelan untuk tempat menginap peserta sudah dipesan, termasuk Hotel Claro sebagai arena Munas sudah siap.

“Sampai hari ini belum ada surat resmi atau informasi apapun kepada kami (soal) penundaan, apalagi pemindahan lokasi atau pemberhentian kegiatan. Sampai hari ini Alhamdulillah kami selalu komunikasi dengan pusat. Instruksinya jalan terus, dan memang kami jalan terus sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami,” ujar Suwandi dalam keterangan tertulis yang diterima koranbernas.id, Kamis (24/6/2021) malam.

Terkait meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kendari, Suwandi mengatakan justru hal itu menjadi spirit bahwa semua bisa lebih siaga. Hal itu akan semakin memperketat penerapan protokol kesehatan, khususnya terhadap para peserta Munas untuk benar-benar dapat membuktikan negatif Covid-19 dengan serangkaian tes.

Suwandi mengatakan, dalam waktu satu dua hari ini akan dilakukan pertemuan panitia dengan pemerintah lintas sektoral untuk persiapan Munas, khususnya dalam hal protokol kesehatan. Panitia akan selalu bersama-sama dengan pemerintah kota dan pemerintah provinsi untuk bersama-sama turun memastikan penerapan protkol kesehatan.

Secara terpisah, Koordinator Media Center Kadin Sultra, La Ode Rahmat Apiti, mengatakan jumlah peserta Munas Kadin diperkirakan mencapai 300 orang. Setiap Kadin Provinsi akan mengirimkan 5 peserta yang terdiri dari 3 peserta yang memiliki hak pilih dan 2 orang sebagai peserta peninjau, ditambah pengurus Kadin pusat.

“Kami menyiapkan kendaraan, penginapan. Hotel Claro itu sudah di-booking satu hotel. Karena ini Covid, jadi pada hari pelaksanaan Munas itu tidak ada yang bisa masuk selain panitia dan peserta Munas. Dan rapid test akan dilakukan dua kali yaitu saat masuk hotel dan saat masuk arena Munas. Bahkan sopir yang antar peserta juga dites rapid,” ujarnya.

Alat tes rapid antigen yang digunakan panitia didatangkan khusus dari Jakarta yang hasilnya cukup 15 menit sudah diketahui hasilnya positif atau negatif. Dalam pelaksanaan rapid tes ini, kata Rahmat, panitia bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Kota Kendari dan Provinsi Sultra.

Selain itu, pada saat Munas juga akan diluncurkan vaksinasi gotong royong dengan total berjumlah 1.500 orang. Pembukaan Munas akan dilakukan di Masjid Al-Alam pada 30 Juni 2021 mendatang. Pelaksanaan Munas dipastikan akan berlangsung hingga 2 Juli 2021.

Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Kendari, dokter Algazali, menambahkan dalam kurun tiga pekan ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Namun masyarakat diharapkan tidak panik karena boleh dikatakan kejadian serupa hampir terjadi di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Terkait pelaksanaan Munas Kadin di Kota Kendari, Algazali menilai tidak ada masalah. Yang penting kegiatan dilakukan sesuai protokol kesehatan. Misalnya kegiatan dilakukan dalam gedung berkapasitas 100 orang, maka cukup 50 orang saja yang mengisi gedung.

Algazali memastikan bila Munas Kadin dilaksanakan maka Satgas akan lebih intens melakukan pemeriksaan dengan turut melakukan tes antigen. Satgas tidak akan mungkin lepas tangan dengan pelaksanaan Munas Kadin, sebab terkait keamanan dari Covid menjadi tanggung jawab bersama.

Sedangkan Sekda Kota Kendari, Nahwa Umar, Pemkot Kendari mendukung pelaksanaan Munas Kadin di Kendari. Dia optimis Munas Kadin tidak akan menjadi klaster Covid sebab peserta yang datang dari luar daerah pasti melewati pemeriksaan tes Covid-19 di beberapa bandara yang dilewati.

“Saya kira tidak perlu lagi kita khawatirkan. Di sini juga yang mau memasuki ruangan kan dibuktikan dulu dengan tes antigen. Di samping itu ada protokol kesehatan,” ujarnya. (*)