Ojek Online Tidak Unjuk Rasa Pasca Kenaikan Harga Pertalite

Ojek Online Tidak Unjuk Rasa Pasca Kenaikan Harga Pertalite

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Kenaikan harga BBM bersubsidi dirasakan warga yang berprofesi sebagai tukang ojek online. Bahan bakar minyak ( BBM) menjadi kebutuhan pokok agar bisa tetap mencari nafkah. Namun demikian, komunitas tukang ojek online (ojol) di satu pangkalan tidak unjuk rasa pasca kenaikan harga pertalite.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin bersama pejabat utama Polres memperhatikan dampak ini, dengan menyambangi pangkalan ojek online di Jalan Pemuda, Kebumen, Rabu (7/9/2022). Polres Kebumen memberikan bantuan sosial berupa paket sembako.

“Semoga apa yang diberikan ini dapat membantu meringankan rekan-rekan komunitas ojek,” kata Burhanuddin.

Kepada para tukang Ojol agar segera bisa menyesuaikan apa yang menjadi kebijakan pemerintah, serta mendukung situasi kamtibmas yang kondusif di Kebumen.

Harapan itu ditanggapi perwakilan tukang Ojol Maskhur Hidayat. Meski berdampak, ia bersama dengan komunitasnya akan segera menyesuaikan kebijakan pemerintah.

“Kami dari ojol Kebumen, tidak akan melakukan hal-hal yang tidak perlu seperti unjuk rasa dan lain sebagainya. Kita ingin berjuang melalui jalur yang tertib,”ujar Maskhur.

Dalam sehari, dia bisa membawa penumpang dari 5 sampai 10 orang dengan rata-rata tarif Rp 9 ribu. Namun demikian, mereka berharap ada kenaikan tarif ojol untuk menyesuaikan harga kebutuhan pokok saat ini.

“Kami sebagai ojol pasti terdampak dari kenaikan BBM. Kenaikan tarif belum terlaksana. Namun adanya bantuan dari Polres Kebumen, kami sangat berterima kasih,”ujar Maskhur.

Tukang ojek perempuan Siti Ngaisah, karena setiap hari ia harus mengisi BBM agar tetap bisa membawa penumpang. Dia merasakan, saat ini orderan lebih sepi dari hari-hari sebelumnya. (*)