Optimalisasi G20 untuk Kesejahteraan Masyarakat

Optimalisasi G20 untuk Kesejahteraan Masyarakat

PADA akhir tahun 2021, Indonesia ditetapkan sebagai Presidensi G20. Sesuai dengan agenda, berbagai pertemuan G20 dilaksanakan pada tahun 2022. Pada tahun ini tema G20 yang diangkat adalah  “Recover Together, Recover Stronger”. Tema tersebut diambil karena relevan dengan kondisi saat ini, yang menuntut kolaborasi atau gotong royong untuk keluar dari keterpurukan pada masa pandemi ini. Pemulihan kondisi ekonomi bangsa ini akan lebih efektif jika dilakukan dengan berkolaborasi atau gotong royong.

Pertemuan G20 akan dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia dan Yogyakarta adalah salah satunya. Yogyakarta akan menjadi tempat penyelenggaraan beberapa even yang menjadi agenda kegiatan dalam pertemuan pimpinan G20. Yogyakarta akan menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan untuk kelompok kerja bidang pendidikan (Kompas, 23 Februari 2022) dan kelompok kerja ketenagakerjaan (Kedaulatan Rakyat, 25 Februari 2022).

Momentum penyelenggaraan kegiatan G20 di Yogyakarta perlu dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi masyarakat Yogyakarta. Delegasi negara anggota G20 tentu akan memanfaatkan jasa hotel, kuliner, suvenir dan transportasi selama berada di Indonesia. Pemanfaatkan berbagai jasa tersebut akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat Yogyakarta. 

Pertemuan G20 perlu dimanfaatkan, sehingga dapat  lebih meningkatkan kesehejahteraan masyarakat Yogyakarta. Pemerintah Provinsi DIY dan seluruh masyarakat di Yogyakarta perlu berkolaborasi untuk memperkenalkan produk usaha kecil menengah (UKM), pariwisata, seni dan budaya sehingga mampu mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Yogyakarta. Dengan upaya ini pertemuan G20 tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh pelaku industri perhotelan di Yogyakarta, kulier, suvernir dan transportasi.

Pameran Virtual

Pertemuan antarnegara biasanya akan memberikan suvenir kepada setiap delegasi atau peserta. Suvenir tersebut dapat diperoleh dari UKM yang bergerak di bidang kriya atau craft. Dengan demikian hanya pelaku UKM di bidang kriya khususnya suvenir, yang akan memperoleh manfaat dari penyelenggaraan G20 di Yogyakarta. Padahal kehadiran para delegasi G20 dapat dimanfaatkan untuk memberikan manfaat ekonomi kepada lebih banyak pelaku UKM di Yogyakarta.

Untuk dapat memberikan lebih banyak manfaat kepada pelaku UKM di Yogyakarta, Pemerintah Provinsi DIY dapat menyelenggarakan pameran virtual produk pelaku UKM di Yogyakarta.  Pameran virtual memberikan peluang produk yang ditampilkan jauh lebih banyak dibandingkan pameran di galeri atau ruang pameran. Pameran virtual juga menekan potensi berkerumun dan lebih aman dilaksanakan dibandingkan pameran di galeri seni. Pameran virtual juga memungkinkan peserta G20 menyaksikan produk UKM DIY selama dua 24 jam tanpa harus berkunjung ke galeri atau ruang pameran. Dengan menggunakan smart phone atau gawai yang dimiliki, peserta G20 dapat menyaksikan produk UKM dengan mudah.

Pamerintah Provinsi DIY dapat membangun website khusus untuk menyelenggarakan pameran virtual, mengunakan media sosial seperti Instagram atau Youtube dan menggunakan aplikasi 360’ yang didesain khusus sebagai aplikasi pemeran virtual. Melalui website, media sosial dan aplikasi 360’ Pemerintah Provinsi DIY dapat menampilkan produk UKM di Yogyakarta. Produk UKM yang ditampikan dalam pameran virtual sebaiknya melalui proses kurasi yang dilakukan oleh kurator, sehingga produk UKM yang ditampilkan benar-benar produk berkualitas.

 

Virtual Tour

Delegasi G20 mungkin akan dibawa ke beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta seperti Kraton Yogyakarta, Malioboro dan Candi Prambanan. Padahal, Yogyakarta memiliki banyak objek wisata dan desa-desa wisata yang menarik. Objek wisata dan desa wisata tersebut perlu diperkenalkan kepada para Delegasi G20. Informasi tentang objek dan desa wisata tersebut dapat menarik perhatian Delegasi G20 untuk berkunjung ke objek atau desa wisata pasca penyelenggaraan G20. Kunjungan delegasi ke objek dan desa wisata tersebut secara tidak langsung akan mendorong para delegasi G20 membelanjakan uangnya di objek atau desa wisata tersebut.

Penyelenggaraan even G20 merupakan momentum untuk memperkenalkan potensi pariwisata Yogyakarta di mata dunia internasional. Untuk memperkenalkan potensi pariwisata di Yogyakarta, Pemerintah Provinsi DIY dapat membuat virtual tour yang memperkenalkan berbagai destinasi wisata dan desa wisata di Yogyakarta. Virtual tour tersebut dapat ditampilkan di Youtube sehingga dapat diakses oleh delegasi G20 dan masyarakat umum. Dengan usaha ini, maka destinasi wisata di Yogyakarta akan semakin popular dan meningkatkan tingkat kunjungan ke berbagai objek wisata tersebut. Semoga usaha ini benar-benar terealisasi, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Yogyakarta. *

Heri Abi Burachman Hakim, SIP, MIP.

Pranata Humas ISI Yogyakarta