Ova Emilia Banjir Pujian dari Menteri

Ova Emilia Banjir Pujian dari Menteri

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Ova Emilia terpilih menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027. Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (FKMK) tersebut mengalahkan dua pesaingnya dalam sidang pleno yang digelar Majelis Wali Amanat (MWA) UGM di kampus setempat, Jumat (20/5/2022).

Ova memenangkan 21 suara. Sedangkan Bambang Agus Kironoto mendapatkan 1 suara dan Deendarlianto memperoleh 3 suara.

Sejumlah menteri yang merupakan anggota MWA hadir dalam penetapan rektor kali ini. Sebut saja Mensesneg RI Pratikno sekaligus Ketua MWA UGM,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya serta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi.

Hadir pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (mendikbudristek) Nadiem Makarim. Nadiem pada pemilihan rektor (pilrek) ini memiliki suara 35 persen atau 6 suara untuk menentukan rektor terpilih. Anggota MWA dari tokoh masyarakat juga hadir seperti Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Usai ditetapkan sebagai Rektor UGM selama lima tahun ke depan, Ova banjir pujian dan harapan dari menteri. Pratikno, misalnya, meminta Ova membuat lompatan dan terobosan bagi UGM. Harapannya kampus ini tidak hanya berkembang secara internal namun juga mampu berperan bagi bangsa Indonesia.

"Prof Ova diharapkan tidak hanya memikirkan tentang pengembangan UGM namun ikut berkontribusi terhadap pemecahan permasalahan bangsa," paparnya.

Pratikno juga berharap Ova bisa menggandeng dua calon rektor lain. Ide dan gagasan mereka perlu dikerjasamakan bagi pengembangan UGM.

"Kami menyarankan Prof Ova membuat forum diskusi dengan calon rektor lain dan stakeholder agar apa yang menjadi tanggun jawab dan amanah Prof Ova ke depan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya," pintanya.

Nadiem juga mengungkapkan pujiannya sebab Ova menjadi rektor kedua perempuan di UGM setelah Dwikorita Karnawati yang menjabat 2014.

"Saya sangat senang ada satu lagi rektor perempuan yang menjabat di salah satu universitas terbaik di Indonesia," tandasnya.

Nadiem berharap Ova berperan dalam penerapan program Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek. Meski dalam pelaksanaannya Ova akan menemui banyak tantangan.

"Untuk benar-benar memerdekakan dosen dan mahasiswa sesuai minat  dan bakatnya, tantangannya tidak kecil tapi saya rasa setelah hari ini presentasi, Prof Ova adalah yang sangat tepat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Ova sempat mengungkapkan ketidakpercayaannya bisa terpilih menjadi Rektor UGM. Dia merasa hanya dosen biasa. "Tidak pernah pernah kebayang (jadi Rektor UGM), saya hanya dosen biasa," ucapnya.

Selama 100 hari kedepan, Ova  akan fokus pada program kerja kampus tersebut. Selain itu, juga mengatasi problem kerja yang terjadi di UGM. "Tahun ini jadi tahun membuat rencana yang strategis sehingga fokusnya ke sana," paparnya.

Ova menambahkan, UGM ke depan tetap menjadi mitra pemerintah namun akan tetap bersikap kritis sekaligus konstruktif.

UGM pun akan terus melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terutama untuk pendistribusian dokter ke Puskesmas-Puskesmas. "Puskemas ada sekitar 500-an yang tidak punya dokter, itu termasuk prioritas UGM," tandasnya. (*)