Pandemi Justru Menjadi Transformasi Cara Kerja Secara Digital

Pandemi Justru Menjadi Transformasi Cara Kerja Secara Digital

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pembatasan interaksi fisik sepanjang tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 berdampak luas pada perekonomian masyarakat, termasuk di DIY. Banyak pihak terpaksa menghadapi tantangan untuk bisa mempertahankan perekonomian daerah yang terdampak. Selain harus beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh, berbagai bisnis juga harus mulai menerapkan teknologi digital yang tepat sehingga produktivitas tetap terjaga.

Karenanya platform kolaborasi digital banyak membantu masyarakat dapat tetap bekerja dengan produktif, kapan pun dan dimana pun, melalui berbagai fitur penunjang yang terintegrasi dalam satu aplikasi," ujar Devie Rahmawati, peneliti sosial dan komunikasi, dalam diskusi virtual platform kolaborasi digital Lark, Rabu (2/12/2020).

Menurut Devie, pandemi sebenarnya dapat dijadikan akselerator untuk mulai melakukan transformasi digital. Setiap perusahaan, baik korporasi, perusahaan rintisan (start-up), maupun UMKM harus berani keluar dari zona aman dan memulai transformasi cara bekerja dengan memanfaatkan platform digital.

Untuk menjawab tantangan yang timbul dalam kondisi pandemi saat ini, penerapan teknologi dapat memberikan peluang bagi sebuah bisnis untuk dapat bergerak lebih cepat dan produktif walau bekerja secara jarak jauh. Namun, salah satu hambatan yang ditemui para pekerja yakni terlalu banyak aplikasi yang harus digunakan untuk menunjang pekerjaan dan komunikasi. Peralihan dari satu aplikasi ke aplikasi lain pun menimbulkan distraksi yang dapat menurunkan produktivitas.

"Maka dibutuhkan sebuah aplikasi mobile dan berbasis web yang terintegrasi sehingga produktivitas dapat terus ditingkatkan," paparnya.

Sementara Senior Professional Service Consultant Lark, Suryanto Lee, mengungkapkan kehadiran platform kolaborasi Lark diharapkan mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan literasi digital masyarakat di DIY. Hal ini tentu bermanfaat untuk menggenjot laju perekonomian yang sempat melambat akibat pandemi Covid-19.

Dengan menggunakan Lark, pengguna dapat mengerjakan berbagai macam hal dalam satu aplikasi. Mulai dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference tanpa harus berpindah aplikasi.

"Fitur dokumen Lark juga dapat diakses secara bersama-sama, sehingga setiap anggota tim dapat mengerjakan dokumen, dan saling memberi ide, komentar atau masukan dalam waktu yang bersamaan. Lark dapat meningkatkan konektivitas antar individu dalam sebuah tim sehingga produktivitas bekerja dapat terus meningkat walaupun bekerja dari rumah," jelasnya.

Suryono menyontohkan, PT Diamond Food Indonesia, salah satu perusahaan yang dikenal menghasilkan berbagai macam produk makanan dan minuman favorit hampir 300 juta masyarakat Indonesia, menjadi salah satu perusahaan yang berhasil melakukan transformasi digital di masa pandemi. Dengan memiliki lebih dari 7.000 karyawan, PT Diamond Food Indonesia mengimplementasikan Lark sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi perusahaan.

Bagi perusahaan sebesar PT Diamond Food Indonesia, komunikasi antar divisi merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang performa perusahaan. Dengan menggunakan Lark yang mudah digunakan dan dapat diakses dari mana saja, seluruh kendala komunikasi perusahaan dapat teratasi, tanpa lagi membutuhkan sederet aplikasi lainnya sehingga mampu untuk meningkatkan produktivitas serta keamanan dalam berkomunikasi dan bertukar data.

Lark memiliki berbagai collaboration tools yang terintegrasi dalam satu platform yang saling terhubung. Dengan menghadirkan fitur seperti grup chat yang bisa menjangkau hingga 5.000 orang, panggilan video tanpa batas hingga 100 peserta, dan penyimpanan cloud gratis hingga 200GB. Messenger, Konferensi Video, Docs and Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, dan Mail yang terintergrasi menjadikan Lark sebagai pusat komunikasi yang efektif

"Hal ini memungkinkan para pengguna untuk berkolaborasi secara dinamis," ujarnya. (*)