Pandemi Pacu SMK Kesehatan Binatama Mengukir Prestasi

Pandemi Pacu SMK Kesehatan Binatama Mengukir Prestasi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pandemi yang panjang tidak hanya membuat sekolah di Yogyakarta kehilangan prestasi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Binatama salah satunya. Pada tahun ajaran 2021/2022 sekolah ini berhasil meluluskan seluruh siswanya.

"Beberapa di antaranya lulus sebagai lulusan terbaik, masing-masing program keahlian berdasarkan Akumulasi hasil Nilai Ujian Sekolah dan Nilai Rapot semester 1 sampai 6," papar Nuri Hastuti, Kepala Sekolah SMK Binatama, Jumat (3/6/2022), saat mewisuda 95 siswanya di Pringsewu Resto, Jalan Magelang, Yogyakarta.

Sebagai rincian, lulusan terbaik prestasi akademik Program Keahlian Keperawatan diraih oleh Fani Puspita Sari, sedangkan Lulusan terbaik prestasi akademik Program Keahlian Farmasi diraih oleh Luttsiyyana Farah Labibah.

"Selain prestasi akademik, Luttsiyyana Farah Labibah juga diberikan penghargaan prestasi non-akademik," tegasnya.

Selain itu, sekolah juga memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi di bidang non-akademik lain yaitu diberikan kepada Valensia Farra Diva Raynalta dan Monica Widya Puspita Sari dari Program Keahlian Keperawatan dan Maria Pricinia Sifika Putri W siswa berprestasi non-akademik dari Program Keahlian Farmasi.

Kelulusan ini hendaknya dimaknai sebagai awal sebuah perjalanan hidup selepas pendidikan menengah dengan berbagai permasalahan hidup yang harus dihadapi kelak.
Hingga terbentuk kedewasaan pribadi dan kematangan ilmu pengetahuan yang kelak dapat berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

"Dari hasil tracer study kelas XII oleh BKK SMK Kesehatan Binatama sebagian wisudawan dan wisudawati sudah ada yang bekerja di apotek, klinik, home care, sebagian lagi sudah diterima di universitas untuk melanjutkan jenjang pendidikan, serta ada beberapa siswa yang mengikuti persiapan program magang ke Jepang," lanjutnya.

Kepala Balai Dikmen Kabupaten Sleman, Tukiman, mengatakan perilaku baik merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki para siswa. "Kalau di sekolah ditekankan harus punya, salah satunya berakhlak mulia, ditekankan. Itu kompetensi yang tidak boleh ditinggalkan," ujarnya.

Ia menegaskan, keahlian teknik sangat diperlukan di dunia kerja. Namun bekal pendidikan karakter dan kepribadian juga sangat penting. Keduanya bersinergi untuk membentuk insan kesehatan yang profesional.

"Selain ada kompetisi teknis, juga ada yang kepribadian itu. Sebenarnya ketika lulus adik-adik udah dapat bekal," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, lulusan SMK Kesehatan diharapkan memiliki dua skill sekaligus. Sehingga memiliki nilai tawar di ranah dunia kerja. Selain memiliki hard skill juga soft skill dan networking sekolah.

“Misal, kesehatan punya skill bahasa dan kepemimpinan," tutupnya. (*)