Pasar Lebaran Kembali Digelar, Harga Lebih Murah

Pasar Lebaran Kembali Digelar, Harga Lebih Murah

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Seperti tahun-tahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) akan menggelar pasar lebaran 2021. Bedanya, pasar lebaran kali ini akan dilaksanakan secara luring dan daring mengingat situasi masih pandemi.

Kepala Dinkop UKM Sleman, Pustopo, kepada awak media di Pendopo Parasamya Pemkab Sleman, Selasa (27/4/2021), menjelaskan pasar lebaran merupakan agenda rutin Pemkab Sleman yang dilaksanakan setiap bulan Ramadan.

Tahun ini pasar lebaran tidak dilaksanakan di lapangan dan rencananya akan dilaksanakan di gedung Sleman City Hall dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Waktunya, akan di-launching 29 April sampai dengan 2 Mei 2021,” kata Pustopo.

Ada 100 stan yang nantinya disiapkan untuk UMKM. Mereka adalah usaha binaan dari Pemerintah yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) UMKM 17 Kapanewon, HIPPI dan komunitas perupa Sleman. Beberapa produk yang dijajakan di antaranya, kuliner, fashion hingga craft.

Selain luring, pasar lebaran dibuka juga secara online. Namun dengan waktu yang sedikit berbeda. Jika pasar luring dibuka dari 29 April hingga tanggal 2 Mei, maka pasar online sampai 21 Mei 2021.

Melalui pasar lebaran ini Pustopo berharap dapat memberikan kemudahan memperoleh kebutuhan lebaran. Di samping itu, dapat memberikan fasilitas bagi UMKM binaan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memasarkan produknya serta mengajak dan menumbuhkan minat masyarakat untuk memanfaatkan produk lokal dalam memenuhi kebutuhan lebaran.

“Pasar lebaran juga untuk mempertemukan masyarakat dengan UMKM binaan pemerintah, dengan harga yang relatif murah,” kata Pustopo.

Selama berlangsung pasar lebaran nantinya akan ada sembako murah yang ditawarkan. Misalnya, gula pasir dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Pembeliannya pun dibatasi, satu orang maksimal dua kilogram, ada 1,5 kuintal per hari yang dijajakan.

Ada juga minyak goreng Rp 23 ribu per liter, telur ayam Rp 20 ribu per kilogram, hingga beras C4 dalam bentuk kemasan 2,5 kilogram dengan harga Rp 22 ribu. Harga-harganya terbilang murah dibanding harga di pasaran. “Kami mencari sponsor agar bisa mensubsidi harga sembako yang dijual,” kata Pustopo.

Sekretaris Dinkop UKM Sleman, Endah Sri Widiastuti menambahkan, UMKM yang menawarkan produk di pasar lebaran dipastikan sudah melalui kurasi. Sebab, pasar lebaran ini sekaligus menjadi sarana bagi UMKM naik kelas. (*)