Pasar Tradisional Ditutup Harga Tempe Naik Dua Kali Lipat

Pasar Tradisional Ditutup Harga Tempe Naik Dua Kali Lipat

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Penutupan pasar tradisional saat Gerakan Kebumen di Rumah Saja, Minggu (18/7/2021), berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Ada pedagang menaikkan harga lebih dari 100 persen dibanding hari biasa.

Seorang ibu rumah tangga mengungkapkan, ada pedagang tempe mentah yang setiap hari melewati depan rumah, menjual tempe dengan kenaikan harga dua kali lipat.

“Tempe sepuluh bungkus sepuluh ribu rupiah. Alasannya kedelai kualitasnya bagus. Butirannya lebih besar,” ujar seorang ibu. Pada hari biasa, pedagang itu menjual 15 bungkus Rp 5.000. Bungkusnya sama. Karena masih memiliki persediaan telur, niat membeli tempe pun dia batalkan.

Kebijakan Gerakan Kebumen di Rumah Saja diikuti penyemprotan disinfektan pada sejumlah pasar tradisional, oleh tim Satgas PPKM Darurat Kebumen.

Penyemprotan di Pasar Tumenggungan dipimpin Kabag Operasional Polres Kebumen, Kompol Mangarif. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid 19.

“Hari ini serentak kita semprot semua pasar tradisional, mulai dari sekitar pasar hingga kios-kios di dalam pasar,” kata Mangarif.

Penyemprotan disinfektan sekaligus untuk memaksimalkan kebijakan Kebumen di Rumah Saja. Personel Polres setempat disiagakan selanjutnya melakukan patroli mengimbau warga kembali ke rumah. Beberapa warga yang terlihat nongkrong di Alun-alun Kebumen diimbau pulang.

Gerakan Kebumen di Rumah Saja cukup efektif mengurangi mobilitas masyarakat. Penutupan pasar tradisional, toko-toko modern, destinasi wisata, diperkirakan lebih dari 90 persen warga kabupaten ini Minggu (18/7/2021) di rumah saja. Sebagian besar jalan protokol lengang. (*)