Pedagang Tetap Berjualan di Sepanjang Jalan Bekas Pabrik Karung

Pedagang Tetap Berjualan di Sepanjang Jalan Bekas Pabrik Karung

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Kawasan sepanjang jalan bekas pabrik karung Delanggu kembali di penuhi pedagang yang berjualan di atas trotoar. Kondisi ini tentu bertolak belakang dengan maksud baik pengelola pasar desa dan Pemerintah Desa Delanggu yang ingin mengembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki dan menciptakan kawasan sekitar Lapangan Merdeka yang bersih.

Pedagang yang memilih tetap berjualan di pinggir jalan bekas pabrik karung Delanggu itu jumlahnya tidaklah sedikit. Mereka berjualan dari pagi hingga sore hari dengan beragam dagangan.

Ada penjual minuman, boneka, buah-buahan, makanan ringan dan lain sebagainya. Mereka berjualan di atas trotoar dari depan kantor Korwil Pendidikan Kecamatan Delanggu hingga perempatan depan bekas pabrik karung.

Padahal beberapa waktu lalu petugas gabungan pengelola pasar desa, Pemerintah Desa Delanggu, babinsa dan bhabinkamtibmas setempat sudah beberapa kali menyosialisasikan larangan berjualan di atas trotoar.

Salah seorang pedagang menjelaskan, dirinya berjualan di kawasan itu tidak rutin dan hanya sementara waktu.

"Tidak tiap hari (berjualan) kok, pak. Hanya sementara saja mencari nafkah di sini. Kalau saya dan yang lainnya dilarang berjualan di sini, terus mau jualan dimana lagi pak," kata pedagang minuman yang tidak berkenan disebutkan identitasnya itu.

Dia mengakui berjualan di sepanjang jalan bekas pabrik karung atau di sekitar Lapangan Merdeka Delanggu cukup strategis. Namun bilamana hujan turun beberapa di antara mereka memilih tidak berjualan.

Pekan lalu, petugas gabungan pengelola pasar desa Delanggu, Pemerintah Desa Delanggu, babinsa dan bhabinkamtibmas setempat menggelar penertiban terhadap pedagang yang masih tetap berjualan di atas trotoar.

Petugas melarang mereka berjualan dengan maksud ingin mengembalikan fungsi trotoar bagi pejalan kaki, menciptakan kawasan sekitar Lapangan Merdeka yang bersih dan nyaman serta mengantisipasi adanya gejolak dari pedagang yang kini berjualan di pasar desa. Sebab, pedagang yang kini menempati pasar desa dulunya juga pindahan dari pinggir jalan bekas pabrik karung. Mereka serentak direlokasi pada bulan Juli 2021 lalu.

Pengelola pasar desa Delanggu dari unsur BPD, Ngatiman mengakui meski sudah dilakukan sosialisasi larangan berjualan di atas trotoar namun tetap saja masih ada pedagang yang berjualan. (*)