Peduli Lingkungan, Malioboro Classical Jogja Bersihkan Selokan Peninggalan HB IX

Peduli Lingkungan, Malioboro Classical Jogja Bersihkan Selokan Peninggalan HB IX

KORANBERNAS.ID -- Selokan Mataram merupakan saluran irigasi vital bagi pertanian dan perikanan di wilayah Kabupaten Sleman. Kanal irigasi yang menghubungkan Sungai Progo di Barat dan Sungai Opak di Timur ini menjadi saluran induk yang mampu mencukupi kebutuhan air sepanjang wilayah yang dilalui.

Namun seiring era modernitas, ternyata kondisi Selokan sepanjang 31.2 kilometer ini justru semakin memprihatinkan. Banyak sampah rumah tangga yang mengonggok disepanjang Selokan Mataram. Begitupun bangunan tanggul, selain kurang terawat, juga banyak ditumbuhi rumput liar.

Perilaku masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan ke Selokan Mataram merupakan salah satu faktor yang menyebabkan selokan mataram terlihat sebagai tempat pembuangan sampah yang panjang.

Memang tidak mudah mengubah perilaku negatif masyarakat. Berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak membuang sampah ke Selokan Mataram, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah, maupun organisasi yang peduli lingkungan, semua seakan sia-sia tanpa didukung oleh kesadaran perilaku masyarakat.

Sebagai bentuk kepedulian serta keprihatinan terhadap kondisi Selokam Mataram, Perkumpulan Malioboro Classical Jogja (MCJ) mengadakan kegiatan Reresik Selokan Mataram. Selain membersihkan sampah (3/11/2019). Dalam kesempatan itu juga diikrarkan Deklarasi 'Stop Buang Sampah di Selokan'.



Deklarasi stop buang sampah di selokan oleh perkumpulan malioboro classical jogja dan aparat desa terkait. (istimewa)

Kegiatan ini dipusatkan di wilayah Desa Catur Tunggal, tepatnya barat Jalan Gejayan, Sleman. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kepala DLH Kabupaten Sleman, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sleman, Camat Depok, dan Lurah Catur Tunggal.

Musisi sekaligus perwakilan dari Malioboro Classical Jogja, Diar Sahudi mengatakan, kegiatan ini dapat menjadikan edukasi serta memberikan contoh langsung kepada masyarakat wilayah Desa Catur Tunggal, khususnya.

"Selain itu bagi serta masyarakat di wilayah lain yang bersinggungan langsung sepanjang bentang Selokan Mataram. dan secara luas, diharapkan bisa menjadi kampanye positif kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan," paparnya.

"Kondisi selokan mataram itu kini sungguh memprihatinkan, terlebih kemarin sebelum hujan turun, sampah bertumpuk-tumpuk hingga menyumbat aliran air," tandasnya. (yve)