Pegiat Industri Kreatif Surati Presiden Jokowi

Pegiat Industri Kreatif Surati Presiden Jokowi

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Setahun sejak kasus positif Covid-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo, Maret 2020 silam, hampir seluruh industri kreatif dan seni pertunjukan kehilangan panggung. Bagi mereka yang kreatif dan mampu beradaptasi, segala macam terobosan dan format baru diramu demi sebuah eksistensi dan keberdayaan.

Setahun berlalu, pegiat industri kreatif dan seni pertunjukan, khususnya di Yogyakarta, sudah banyak belajar bermacam format dan regulasi untuk bisa melaksanakan sebuah perhelatan on ground. Tentu dengan protokol kesehatan yang sesuai dengan standar.

Anas Syahrul Alimi, mewakili Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) dan 14 Asosisasi Industri Kreatif di Indonesia, merasa sudah sangat siap kembali melakukan perhelatan kreatif guna ikut memutar roda perekonomian bangsa dengan langkah terukur.

Bersama 14 Asosiasi Industri Kreatif lain, Anas menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Surat kesiapan ini juga ditembuskan ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Ketua Komisi X DPR RI, Menteri Kesehatan RI dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.

"Sejak tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat. Kini sudah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki," paparnya dalam keterangan yang diterima koranbernas.id, Kamis (4/3/2021).

"Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati," lanjutnya.

Begini isi surat terbuka tersebut:

Yang mulia Bapak Presiden yang kami hormati,

Bulan ini, setahun lalu, Bapak Presiden Jokowi mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Sejak itu, kehidupan kita tak pernah lagi sama. Kita terpaksa beradaptasi dengan mode pasif: bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

Setelah setahun berlalu, ternyata banyak yang mampu bertahan. Kita semua, yang berhasil bertahan sejauh ini, bisa menyaksikan dimulainya vaksinasi, dan dari sanalah kita bisa melihat terang.

Penting untuk merespons momentum itu dengan langkah terukur. Caranya dengan menggerakkan sektornya sebagai bagian penyelesaian pandemi dan dampak-dampaknya. Sejak Maret tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat. Kini tibalah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki.

Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati. Tergesa-gesa akan membuat terang yang mulai tampak bisa padam kembali karena kecerobohan.

Pengalaman melewati pahitnya bulan-bulan paling kritis pandemi menjadi bekal untuk menyikapi momentum dengan kepala dingin. Hiburan memang penting, tapi kami sadar tak ada yang lebih penting selain keselamatan.

Kami memang ingin sektor kami bisa berjalan kembali, namun kami tahu bahwa kami tidak boleh egois sehingga wajib mengintegrasikan kerja-kerja kami dengan agenda penyelesaian pandemi. Kami memiliki jejaring persona yang punya kapasitas mempengaruhi pengikutnya untuk menyukseskan kampanye vaksinasi nasional.

Reputasi dan pengalaman kami di bidang event (baik corporate, private hingga social event) dapat dimanfaatkan untuk merancang dan mengelola aktivasi kampanye vaksinasi. Seiring makin berlimpahnya pasokan vaksin, padu-padan antara event kecil, sedang dan besar dengan agenda vaksinasi masyarakat menjadi mungkin direalisasikan bersama.

Beri kami kepercayaan memutar lagi roda industri kreatif secara bertahap. Kami siap menjalankan CHSE, penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) yang telah disiapkan Kemenparekraf, dan kami bersedia diaudit setiap saat.

Reputasi kami selama ini salah satunya terbentuk oleh kenyamanan dan keselamatan penonton (publik) saat menikmati apa pun bentuk dan skala kegiatan kami. Dengan rendah hati kami menawarkan diri memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mendukung agenda pemerintah menuntaskan pandemi dan dampak-dampaknya, baik dampak pada kesehatan masyarakat hingga pada seni dan budaya.
(*)