Pekan Seni Grafis 2019 Cetak Seniman-seniman Muda

Pekan Seni Grafis 2019 Cetak Seniman-seniman Muda

KORANBERNAS -- Setelah 14 hari dilaksanakan di Museum Sonobudoyo, akhirnya pada Jumat (27/9/2019) Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2019 (PSGY 2019) resmi ditutup. Bambang ‘Toko’ Witjaksono selaku kurator PSGY 2019, secara simbolis mengakhiri acara dua tahunan dengan membuka backdrop utama Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2019. Didalamnya berisi pesan kalimat untuk perjumpaan PSGY selanjutnya.

Rangkaian acara penutupan sekaligus pengumuman lomba Seni Grafis Anak PSGY 2019 oleh Theresia Agustina Sitompul. Lomba ini berlangsung dengan proses pengumpulan karya para siswa SMK dan SMK mulai tanggal 13 hingga 25 September 2019.

Melalui proses seleksi yang ketat, dari sekian banyak karya yang disubmit, terpilihlah 3 orang yang keluar sebagai pemenang, Juara 1 yakni Alya Putri Mezzaluna dari SMA Negeri 7 Yogyakarta. Disusul oleh Alfan Hafaz dari SMA Negeri Tirtonirmolo sebagai juara kedua dan peraih juara 3 Maria Angelita Dian Putri dari Tumbuh High School. Penyerahan hadiah berupa sertifikat penghargaan dan sejumlah uang pembinaan dilakukan oleh Deni Rahman, salah satu board Grafis Minggiran.

Tidak hanya itu, PSGY 2019 juga mengadakan kompetisi Cukil Battle. Babak penyisihan Cukil Battle yang berlangsung pada 21 September 2019 di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Setelah melalui proses yang seru dan menyenangkan, serta beberapa tahap eliminasi dari para para juri, tersisa empat finalis yang akhirnya maju ke babak Battle Final yang berlangsung pada 27 September 2019.

Pada babak awal, para peserta berkompetisi untuk membuat karya cukil dengan obyek bunga dalam vas dalam waktu 35 menit. Lalu, pada babak terakhir keempat finalis juga diberi waktu 35 menit untuk membuat karya cukil dan mencetaknya dalam media kertas.

Setiap 2 finalis mengerjakan obyek berbeda yaitu 2 orang sebagai modelnya. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, lima orang juri yaitu Drs. Andang Suprihadi P, M.S., Hari Wahyu, A. Nawangseto Mahendrapati, Dr. Edi Sunaryo dan Martinus Dwi Marianto, akhirnya terpilihlah para juara Cukil Battle PSGY 2019.

Juara pertama diraih oleh Titus Viany Priatama, disusul oleh Angga Sukma Permana pda peringkat kedua dan peringkat ketiga yaitu Putra Eko Prasetyo. Salah seorang finalis yang juga mengikuti babak peyisihan adalah Muhammad Arif Yusron.

Penyerahan hadiah berupa sertifikat penghargaan, sejumlah uang pembinaan, buku berjudul Seni dan Gaya Hidup karya Prof. M. Dwi Maryanto untuk para pemenang dan juga plakat penghargaan dari PSGY 2019 kepada juara pertama diserahkan oleh Dra. Purwiati selaku perwakilan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dra. Purwiati, menyatakaan perasaan bangganya terhadap para seniman grafis Yogyakarta yang rupanya terbanyak di seluruh Indonesia. Dia optimis keberlanjutan terselenggaranya Pekan Seni Grafis Yogyakarta akan memicu regenerasi dan munculnya seniman grafis di era selanjutnya.

"Saya berharap untuk Indonesia, khususnya Yogyakarta dapat menjadi pusat karya seni grafis di seluruh Asia Tenggara," imbuhnya.

"Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2019 diharapkan tidak hanya kembali mengingatkan masyarakat akan keberadaan seni grafis dan perannya di tengah masyarakat, tetapi juga dapat menumbuhkan seniman-seninam grafis di era yang akan datang," tandasnya.

PSGY 2019 memiliki banyak agenda workshop yang beragam. Secara keseluruhan telah berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu, Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2019 memamerkan 83 karya dan melibatkan 62 seniman grafis dari seluruh Indonesia. Sampai jumpa di PSGY berikutnya! Salam cetak. Salam budaya.